Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menawarkan berbagai inovasi untuk mendukung pembangunan infrastruktur nasional yang tangguh, terutama di kawasan pesisir dan kawasan rawan bencana.
Kepala BRIN Arif Satria menyampaikan, kebijakan di bidang infrastruktur merupakan kebijakan strategis bagi kemajuan Indonesia ke depan. Oleh karena itu, BRIN siap mendukung kebijakan pembangunan infrastruktur melalui basis riset dan inovasi.
"Sehingga basis riset dan inovasi ini menjadi kata kunci yang bisa membuat infrastruktur kita semakin resilient menghadapi berbagai ancaman, berbagai shock, kejutan-kejutan, baik climate change maupun berbagai hal," ujar Arif dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan, BRIN menyiapkan sejumlah teknologi yang dapat diaplikasikan dalam pembangunan infrastruktur, khususnya pada wilayah pesisir dan kawasan rawan bencana. Salah satu fokus yang disiapkan adalah teknologi untuk pembangunan tanggul dan penguatan kawasan Pantura Jawa.
Menurutnya, BRIN juga memiliki teknologi baru yang siap disampaikan sebagai salah satu alternatif solusi penguatan infrastruktur pesisir. Inovasi tersebut juga telah disampaikan BRIN kepada Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, saat kunjungan beberapa waktu lalu.
Baca juga: Arif Satria upayakan kenaikan dana riset menjadi Rp1 triliun
Baca juga: BRIN suplai citra satelit untuk dasar percepatan penanganan banjir Sumatera
"Kami punya teknologi baru soal itu, untuk giant sea wall. Jadi BRIN siap untuk menyampaikan beberapa inovasi yang barangkali bisa dipertimbangkan sebagai salah satu teknologi untuk menyelamatkan pantura Jawa," kata Arif.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI AHY mengapresiasi kolaborasi antara BRIN dan kementerian terkait dalam mendorong penerapan riset dan inovasi di bidang infrastruktur.
Ia mencontohkan pemanfaatan teknologi BRIN dalam penanganan bencana alam melalui penggunaan tactical drone untuk memetakan kerusakan infrastruktur dan menentukan prioritas bantuan kemanusiaan. Ia pun berharap kolaborasi tersebut dapat terus diperkuat agar riset dan inovasi dapat diaplikasikan secara nyata dalam pembangunan infrastruktur nasional.
"Ini sebuah gagasan yang menurut saya luar biasa brillian dan sangat dalam, karena bicara soal proyek infrastruktur sebagai sebuah proyek peradaban artinya ini menyangkut soal human development, economic development, transformasi bangsa. Dan saatnya BRIN harus siap untuk membackup perspektif science-based policy agar infrastruktur yang ada di Indonesia proses pembangunan ini bisa berjalan dengan baik," ujar AHY.
