Kota Sukabumi (ANTARA) - Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat, beserta Polres dan Kodim 0607 setempat, Kamis, mengunjungi Pasar Tipar Gede, serta pusat perbelanjaan Ramayana, Yogya Department Store, dan Superindo, untuk mengecek harga dan ketersediaan berbagai komoditas kebutuhan pokok menjelang akhir tahun 2025 dan tahun baru 2026.
Dari pengecekan tersebut ditemukan harga beberapa bahan pokok yang dijual pasar tradisional dan modern di Kota Sukabumi mengalami fluktuasi Harga, sebagaimana informasi dari Diskominfo setempat.
Wakil Wali Kota Bobby Maulana mengatakan meski terjadi fluktuasi harga, namun secara umum harga bahan pokok relatif stabil. Selain mengecek ketersediaan harga dan stok bahan pokok, dalam kegiatan ini diambil pula sejumlah sampel makanan untuk diperiksa kandungannya.
"Setelah kita cek lapangan, pada dasarnya harga relatif stabil apalagi tadi beras kita lihat stabil harganya. Kami juga mengecek ketersediaan cabai yang rata–rata naik sekitar Rp5 ribu, bawang ada yang turun juga. Tadi juga cek lab seperti ikan asin, dan bumbu. Minyak juga sudah diukur dan tepat (takarannya),” ucapnya.
Berdasarkan informasi dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, menjelang masa Nataru beberapa komoditas pangan seperti cabai, bawang merah dan daging ayam, mengalami peningkatan permintaan.
DKP3 memprediksi kebutuhan pangan akan meningkat sekitar 5 – 10 % dibandingkan hari biasa.
Adapun pangan pokok strategis yang mengalami fluktuasi harga di antaranya adalah cabai merah besar yang saat ini dijual Rp50.000 per kilogram, kemudian cabai rawit merah yang dijual seharga Rp90.000 per kilogram. Kemudian daging ayam dijual dengan harga Rp40.000 per kilogram, dan bawang merah dijual dengan harga Rp45.000 per kilogram.
Baca juga: Satgas Pengendalian Harga Beras Polda Metro Jaya cek harga beras di 61 titik
Baca juga: Bupati Bekasi cek harga jelang Natal-Tahun Baru
