Kota Bogor (ANTARA) - Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menegaskan pemerintah kota siap bersinergi dengan pemerintah pusat dan DPR RI untuk mengembangkan wisata berbasis budaya, saat mendampingi kunjungan Panja Komisi VII DPR RI di Prasasti Batutulis dan Bumi Ageung Batutulis, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin.
Dedie menyebut kunjungan tersebut sebagai kehormatan besar bagi Kota Bogor, sekaligus peluang memperkuat kolaborasi dalam melestarikan sejarah dan mendorong pariwisata daerah.
“Di sini ada bangunan pemerintah kota berdampingan dengan area yang dikelola pemerintah pusat. Ini menunjukkan eratnya hubungan antara pariwisata dan kebudayaan,” ujarnya.
Menurutnya, Kota Bogor memiliki setidaknya 11 situs purbakala selain Prasasti Batutulis. Semua peninggalan itu memiliki nilai tinggi yang harus dipelihara dan dijadikan daya tarik wisata.
“Ini bukan artifisial, bukan dibuat-buat. Peninggalan ini asli, ada prasastinya, ada kesejarahannya,” katanya.
Dedie menekankan pentingnya integrasi pariwisata dengan kebudayaan agar wisatawan mendapatkan pengalaman yang edukatif sekaligus bermakna.
“Kami ingin menunjukkan bahwa pariwisata di Bogor tidak lepas dari kebudayaan. Jadi integrasi keduanya harus diperkuat,” jelasnya.
Ia juga menilai kehadiran Sesmenpar Bayu Aji dalam kunjungan ini memberi semangat baru bagi upaya pemerintah daerah. “Kehadiran Kementerian Pariwisata tentu memberi semangat baru,” katanya.
Dedie menambahkan, setelah integrasi semakin kuat, pemerintah kota siap mengundang lebih banyak wisatawan untuk datang ke Bogor dan menikmati kekayaan budayanya.
“Kalau sudah terintegrasi, kami tidak segan-segan mengundang lebih banyak orang datang ke Bogor,” ujarnya.
Ia menekankan keberadaan situs seperti Istana Batutulis dan peninggalan kerajaan lainnya sebagai modal besar untuk menjadikan Bogor destinasi unggulan.
Rangkaian kunjungan dimulai dari Prasasti Batutulis sebelum berlanjut dengan diskusi di Bumi Ageung Batutulis bersama DPR RI dan Kementerian Pariwisata.
