Bogor (Antaranews Megapolitan) - Creativepreneur Talk 2018 kunjungi Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan menyebarkan semangat entrepreneur dari anak muda dan untuk anak muda. Acara ini dibuka oleh Rektor IPB, Dr. Arif Satria di Auditorium Andi Hakim Nasution, Kampus IPB Dramaga, Bogor (30/7).
Creativepreneur Talk 2018 merupakan acara kewirausahaan dan industri kreatif yang bertujuan untuk menginspirasi generasi muda Indonesia agar semangat berwirausaha dan siap menjadi inovator di masa depan.
Rektor IPB mengatakan bahwa era disrupsi saat ini mengharuskan pemuda untuk memilih survive atau stagnant. Era ke depan sudah bergeser dari era knowledge menjadi era creative. Kreativitas merupakan sesuatu yang tidak terbatas untuk menghasilkan hal baru.
“Kecerdasan membuka peluang itu penting. Product base mulai bergeser menjadi platform base yang dikuasai oleh pemuda jaman now sebagaidigital native sedangkan orang tua hanya sebagai digital migrant yang menerima banyak modernisasi. Tetapi, digital native-lah yang menguasai modernisasi,” tandasnya.
Creativepreneur Talk 2018 merupakan salah satu acara yang sejalan dengan visi IPB yang memiliki komitmen menghasilkan mahasiswa yang bergelut di bidang technopreneur atau soci opreneur. Program technopreneur atau soc iopreneur mulai disiapkan sejak mahasiswa masuk IPB. Pemupukan semangat berwirausaha by design dipilih sebagai jalan IPB untuk mencetak mahasiswanya agar mampu membuka peluang usaha yang kreatif dan inovatif.
Selain itu, Rektor IPB juga menyampaikan bahwa kolaborasi dari berbagai pihak dibutuhkan. Hal tersebut dikarenakan era ke depan bukan lagi eranya persaingan namun era ke depan merupakan era berkolaborasi untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan bernilai.
Creativepreneur Talk 2018 hanya digelar beberapa kampus pilihan, salah satunya adalah IPB. IPB merupakan kampus kedua yang menjadi target untuk acara ini. Selain IPB, kampus lain yang menggelar acara ini adalah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Mercu Buana, Universitas Indonesia, dan Universitas Prasetiya Mulya.
“Dalam berwirausaha, tidak mungkin langsung mulus. Semua butuh proses. Lakukan sesuatu yang orang lain tidak mau lakukan kemudian suatu saat nanti Anda akan mendapatkan apa yang orang lain tidak bisa miliki,” tutur salah satu pemateri dalam acara ini yaitu Founder and CEO of Zanana Chips, Gazan Azka.
“Passion tidak selamanya mampu menghidupi Anda. Butuh uang merupakan alasan saya memulai bisnis di berbagai bidang baik clothing, kuliner, dan otomotif (motor). Tidak perlu memikirkan banyak alasan untuk memulai berwirausaha. Memikirkan bagaimana besok bisa bertahan hidup memberikan semangat untuk terus menghasilkan uang tanpa menghilangkan jati diri sendiri,” ungkap salah satu pemateri, Co-Founder Lawless, Gofar Hilman.
“Setiap orang dari kalangan manapun berhak untuk sukses. Ayah saya memang lahir dari anak seorang pengusaha tapi saya berhak memilih jalan saya sendiri. Saya memulai usaha karena adanya tekanan. Tekanan dari lingkungan yang selalu membandingkan saya dengan ayah saya. Dari situ saya mulai tertantang untuk memulai sesuatu yang sesuai bidang yang memang saya sukai yaitu di bidang event organizer,” ujar anak dari wirausahawan sukses, Chairul Tanjung, yang sekarang menjadi Founder and CEO Creativepreneur Event.(AD/Zul)
Seru! Creativepreneur Talk 2018 hadir di IPB
Kamis, 2 Agustus 2018 9:38 WIB
Kecerdasan membuka peluang itu penting. Product base mulai bergeser menjadi platform base yang dikuasai oleh pemuda jaman now sebagaidigital native sedangkan orang tua hanya sebagai digital migrant yang menerima banyak modernisasi.