Tanjungpandan (ANTARA) - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Destika Efenly mengatakan daerahnya membutuhkan mesin teknologi penyimpan cabai "Controlled Athmosphere Storage" (CAS) agar kualitas cabai tetap terjaga.
"Mesin teknologi CAS cabai dibutuhkan sekali untuk menjaga kualitas cabai hasil panen petani, karena diketahui komoditas ini terbilang mudah turun kualitasnya jika tidak segera disalurkan ke konsumen," kata dia, di Tanjungpandan, Sabtu.
Ia mengatakan sistem kerja mesin teknologi CAS yakni dengan mengondisikan udara untuk mengatur kadar oksigen, karbondioksida, suhu, dan kelembapan.
"Saya yakin, dengan menggunakan mesin atau teknologi pertanian ini hasil panen cabai petani lokal bisa disimpan lebih lama sebelum didistribusikan ke konsumen," katanya.
Menurutnya, kalau tidak menggunakan mesin penyimpanan daya simpan hasil panen cabai petani hanya mampu bertahan empat sampai lima hari saja, setelah itu kualitas cabai menurun bahkan membusuk.
"Cabai yang disimpan dalam mesin CAS bisa terjaga kualitasnya sampai 21 hari atau tiga minggu dengan kemampuan menekan potensi kerusakan mencapai 10 persen," ujar dia.
Mesin teknologi CAS kata dia, termasuk jenis alat multifungsi sebab tidak hanya digunakan menyimpan cabai, tetapi dapat digunakan penyimpanan untuk jenis produk hortikultura, seperti bawang merah, sayur-sayuran, dan buah-buahan.
"Kemudian alat ini juga bisa digunakan untuk menyimpan produk hortikultura lainnya seperti bawang merah, sayur-sayuran, dan buah-buahan," katanya.
Menurutnya dengan daya simpan cabai yang lebih lama maka akan berpengaruh terhadap ketersediaan dan dapat mengendalikan harga komoditas cabai di daerah itu.
Cabai merupakan salah satu komoditas yang kerap menyumbang inflasi di daerah itu.
"Apalagi pada saat kondisi musim hujan dan faktor cuaca ekstrem dan pasokan cabai dari luar daerah terhambat pengirimannya, maka stok cabai menipis dan otomatis berimbas terhadap kenaikan harga cabai hal ini menyumbang inflasi di daerah," ujarnya pula.
DKPP Belitung menilai keberadaan teknologi ini penting dan sudah saatnya digunakan oleh petani setempat guna memperpanjang daya simpan hasil panen cabai petani.
"Kami sedang melakukan penjajakan untuk alat ini dan berharap Belitung mendapatkan bantuan dari Kementerian Pertanian," katanya lagi.