Jakarta (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq meminta lingkungan sekolah menjadi pelopor untuk mengelola secara mandiri sampah yang dihasilkan di kawasan masing-masing guna mengurangi beban ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
"Kami akan kawal langsung, harapan kami maka sampah itu harus selesai di sekolah masing-masing, tidak dibawa keluar," katanya seusai kegiatan "Deklarasi Komitmen Generasi Lingkungan" yang tergabung dalam Program Adiwiyata se-Jakarta Utara, Selasa.
Dukungan penanganan sampah diperlukan mengingat Jakarta Utara sudah ditetapkan menjadi percontohan nasional engelolaan sampah, sebagai bagian upaya mencapai target pengelolaan sampah 100 persen pada 2029.
Penanganan sampah di kawasan, termasuk sekolah, membantu mengurangi beban sampah, mengingat Jakarta menghasilkan sekitar 8.000 ton sampah per hari yang berakhir menumpuk di TPST Bantargebang.
Jakarta Utara menghasilkan 1.396 ton sampah per hari pada 2024.
Sisa makanan masih menjadi sampah terbesar yang dihasilkan setiap tahunnya. Di Jakarta, jenis sampah sisa makanan menyumbang 49,87 persen dari total timbulan sampah 3.171.247 ton selama tahun 2024.
