"Masih ada waktu, saya meminta untuk mengoptimalkan di lapangan seperti memilah sampah dan pembuatan kompos yang menjadi poin penting menghadapi Adipura," kata Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma di Kantor Walikota Jakarta Pusat, Rabu.
Dhany meminta seluruh jajaran kelurahan dan kecamatan agar dapat mengoptimalkan kebersihan dan menekan sampah dari sumbernya.
"Kita harus dapat menekan sumber sampah seperti, di sekolah-sekolah, tempat ibadah, kemudian di ruang terbuka yang harus kita perhatikan," ucap Dhany.
Baca juga: DLH DKI manfaatkan botol plastik jadi 32 perahu untuk sambut Hari Sungai Nasional
Baca juga: Pemkot Jakpus angkut 35 ton sampah usai perayaan HUT ke-497 Jakarta pada Sabtu
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Pusat Slamet Riyadi mengatakan penguatan signifikan perlu dilakukan mulai dari penanganan sampah rumah tangga.
Volume sampah di Jakarta Pusat selama ini setiap harinya berkisar 900 hingga 1.000 ton. Dari total jumlah itu, sekitar 51 persen di antaranya merupakan sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga.
Slamet berharap jajaran kelurahan dan RT/RW bisa mendukung dan memastikan upaya pengelolaan sampah dari hulu. Pihaknya juga terus mendorong peningkatan partisipasi warga memilah sampah dari rumah agar bisa mengurangi produksi sampah yang harus dibuang ke Bantar Gebang.
Apalagi, pengelolaan sampah dari hulu dimulai dari aktivitas warga memilah sampah organik, anorganik dan sampah beracun atau berbahaya (B3) rumah tangga dari rumah mereka.
Baca juga: Pembangunan "pulau sampah" solusi krisis pengelolaan sampah di Jakarta
Baca juga: Pembangunan "pulau sampah" solusi krisis pengelolaan sampah di Jakarta
"Pemilahan sampah dari rumah tangga itu nantinya akan berlanjut oleh penanganan di bidang pengelolaan sampah (BPS) RW untuk melakukan pengelolaan sampah," kata Slamet.
Adapun pada 2023 lalu Jakarta Pusat menerima penghargaan Adipura dengan kategori Metropolitan. Penghargaan itu telah diraih dua tahun berturut-turut sejak tahun 2022.