Makassar (ANTARA) - Sebanyak 391 guru besar diundang untuk mendaftarkan diri dan bersaing pada Pemilihan Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Periode 2026-2030.
Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unhas Periode 2026-2030 Prof Dr drg Hasanuddin Tahir di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, mengatakan ratusan guru besar yang diundang itu telah memenuhi kriteria dan persyaratan yang telah ditetapkan panitia penjaringan.
"Kita segera sebar undangan kepada yang memenuhi persyaratan. Undangan ini harap disimpan baik-baik, minimal sebagai bukti pernah diundang menjadi bakal calon rektor," ujarnya pada kegiatan Launching dan Sosialisasi Tata Cara Pemilihan Rektor di Arsjad Rasjid Lecture Theater, Kampus Unhas Tamalanrea.
Baca juga: Ekspedisi Pelayaran Akademis III Korpala UNHAS lintasi empat negara
Baca juga: Unhas dan Pemkab Luwu Utara gagas prodi terapan kembangkan potensi daerah
Ia menjelaskan, untuk tahapan pemilihan rektor memang dimulai dari proses penjaringan kemudian penyaringan, penetapan hingga pelantikan rektor akan dilakukan secara transparan dan bertanggung jawab.
Untuk proses penjaringan dimulai 11 Agustus hingga 1 September 2025. Selanjutnya penyaringan 1 Oktober hingga 1 Desember 2025. Adapun proses pemilihan dimulai 14-28 Januari 2026 dan penetapan rektor baru pada 28 April 2026.
"Sesuai aturan pemilihan maka minimal lima pendaftar. Kalau misalnya tidak cukup maka kita tambah 10 hari. Jika masih tetap tidak cukup, maka diputuskan tetap jalan sesuai dengan yang mendaftar, meski kurang dari 5 calon," ujarnya.
Baca juga: Universitas Hasanuddin buka Fakultas Teknologi Pertanian
Sementara itu, Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Unhas Prof Dr Andi Alimuddin Unde dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga kualitas pemilihan agar dapat menghadirkan pemimpin yang visioner dan mampu membawa kampus itu semakin mendunia.
Prof Andi juga mengingatkan panitia untuk bersikap adil dan tidak berpihak kepada calon manapun. Proses seleksi harus memberikan pembelajaran politik kampus yang sehat dan berintegritas.
