Depok (ANTARA) - Dosen Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) Nunung Martina menciptakan energi terbarukan berbasis sampah sebagai wujud nyata kemandirian energi dari mesin lokal.
“Program ini adalah solusi simultan terhadap persoalan energi dan limbah. Selain ramah lingkungan, hasilnya juga memiliki nilai ekonomi yang nyata,” ujar Ketua Tim Peneliti Nunung Martina di PNJ Depok, Kamis.
Menurut dia teknologi ini telah diuji di lapangan bersama mitra industri dan komunitas, dan siap untuk dikembangkan lebih luas melalui kerja sama dengan pemerintah daerah, pelaku usaha, maupun kelompok masyarakat.
Inovasi penelitian ini tercipta melalui Program Katalisator Kemitraan Berdikari Skema Berlian, yang bermitra dengan CV. Uber Sarana Energi berhasil menciptakan inovasi teknologi energi alternatif berbasis sampah, yang menghasilkan Mesin Pencacah, Mesin Pelleting, dan produk unggulan berupa Carbon Pallet (CARBOLET).
Program ini didukung penuh oleh Direktur PNJ Dr. Syamsurizal karena merupakan bagian dari Misi PNJ.
Kegiatan ini merupakan bagian dari hibah yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Program hibah berjudul “Energi Alternatif Carbon Palet Berbasis Sampah” ini diketuai oleh Nunung Martina, bersama anggota tim: Rikki Sofyan Rizal, Yelvi, Lilis Tiyani, Yanuar Setiawan, dan Kusno Wijayanto.
Inovasi ini terdiri dari Mesin Pencacah Sampah: Mengolah limbah menjadi ukuran kecil agar mudah diproses.
Mesin Pelletizing mengubah bahan mentah menjadi bentuk pellet melalui proses pemadatan dan karbonisasi.
Carbon Pallet, Produk akhir berupa bahan bakar padat terbarukan yang efisien dan ramah lingkungan.
Yang membedakan produk ini adalah bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan carbon pallet, adalah sampah organik, sampah anorganik dan residu rumah tangga (kecuali kaca dan logam dan kaca), yang kemudian dicampur dengan karbon dari arang kelapa.
Proses ini menghasilkan bahan bakar dengan performa tinggi dan emisi rendah, dengan Dioxin Udara 0,1383 pg/g/TEQ (picogram per gram, dalam Toxic Equivalent) dan ini termauk sangat rendah dan aman di udara.
Produk carbon pallet memiliki nilai kalor di atas 4300 cal/g, menjadikannya pengganti potensial arang atau batubara di sektor rumah tangga maupun UMKM.
Dari sisi ekonomi, produk ini memiliki nilai jual kompetitif, yakni Rp 2.500 – Rp 3.500 per kilogram, yang berpotensi menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat pengolah sampah.
Dosen PNJ ciptakan inovasi energi terbarukan berbasis sampah
Kamis, 19 Juni 2025 16:22 WIB

Dosen Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) Nunung Martina bersama tim dengan peralatan penelitian. (ANTARA/Feru Lantara)