Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan pihaknya memantau secara berkala delapan desa perintis (pilot) siaga tuberkulosis (TBC) hingga Agustus 2025, sejak peresmian Gerakan Desa dan Kelurahan Desa Siaga TBC pada 9 Mei 2025.
"Inisiatif tersebut menekankan keterlibatan dan pemberdayaan masyarakat di tingkat desa dan kelurahan untuk secara aktif berperan dalam penanggulangan TBC," kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Aji Muhawarman dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Dia menyebutkan delapan desa dan kelurahan tersebut berada di Jakarta Timur, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Brebes, Kota Tangerang, dan Kota Medan.
Selain 8 lokasi tersebut pihaknya juga mendorong daerah lainnya untuk memulai dan menginisiasi hal serupa.
Baca juga: Anggota DPR minta uji klinis vaksin TBC libatkan para ahli
Dia mencontohkan di provinsi seperti DKI Jakarta sejak tahun 2024 sudah dibentuk lebih dari 250 kelurahan yang membentuk dan menerapkan siaga TBC. Dia berharap inisiatif itu menginspirasi daerah lainnya untuk melakukan hal yang sama.
Kemenkes, lanjut dia, berkomitmen mereplikasi inovasi ini di seluruh penjuru Tanah Air, yang tertuang dalam upaya Kemenkes bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) serta Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT), dan Kementerian Transmigrasi, membuat Surat Keputusan Bersama dan Petunjuk Teknis tentang penyelenggaraan Desa dan Kelurahan Siaga TBC sebagai pedoman implementasi program itu.
Selain itu, kata dia, berbagai kunjungan kerja tingkat menteri dan lembaga telah dilakukan untuk melihat dan membina secara langsung desa dan kelurahan siaga TBC.
"Kemenkes sangat mendukung secara maksimal pengalaman dan praktik para pimpinan wilayah beserta kader di Desa/Kelurahan Siaga TBC untuk mengimplementasikan inovasi lokal dalam menangani TBC di wilayahnya," kata Aji.