Jakarta (ANTARA) - Chief Executive Officer Saudi Fund for Development (CEO SFD), Sultan Abdulrahman Al-Marshad, menyatakan bahwa dukungan pihaknya terhadap pembangunan infrastruktur di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bertujuan untuk mengembangkan lingkungan akademik kampus tersebut agar mampu bersaing di tingkat global.
"Proyek ini adalah untuk menjadikan lingkungan akademik menjadi lingkungan yang berkembang yang insya Allah bisa kita nikmati bersama sehingga bisa bersaing di tingkat global," kata Al-Marshad dalam peresmian Gedung IA dan IB UNJ di Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu.
Al-Marshad mengatakan tidak hanya sebatas pada pembangunan fisik, dukungan SFD juga bertujuan untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia melalui pinjaman lunak senilai total 32,7 juta dolar Amerika (sekitar Rp541,6 miliar).
Baca juga: Jejakbaik.org beri kuliah umum AI dan Figma di UNJ
Baca juga: Dosen UNJ: Kebakaran di pemukiman harus diwaspadai masyarakat
Setelah merampungkan pembangunan lima gedung di UNJ melalui skema pendanaan tahap pertama dan kedua, Al-Marshad juga menyampaikan harapan untuk dapat melanjutkan kolaborasi ke tahap berikutnya.
"Jadi, kami berencana untuk mengevaluasi dan mempelajari pendanaan untuk tahap 3," katanya.
Selain di UNJ, pendanaan pembangunan infrastruktur juga dilakukan dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, dan Universitas Bengkulu.
Tidak hanya dengan ketiga perguruan tinggi tersebut, Al-Marshad mengatakan bahwa pada dasarnya kerja sama pembangunan dengan Indonesia telah berlangsung sejak 49 tahun lalu.
Baca juga: UINSU dan UNJ kerja sama peningkatan kualitas pendidikan
Selama itu, SFD telah mendanai total 12 proyek dengan nilai sebesar 400 juta dolar Amerika (sekitar Rp6,62 kuadriliun). Kerja sama pembangunan tidak hanya di bidang pendidikan, tetapi juga pertanian, kesehatan dan transportasi.
"Jadi, kami memiliki hubungan pembangunan yang panjang dengan Republik Indonesia," katanya.
Selain dihadiri CEO SFD tersebut, peresmian juga dihadiri Rektor UNJ Komarudin, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto dan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste, Faisal Abdullah H. Amodi.
