Makassar (ANTARA) - Universitas Hasanuddin fokuskan program pengabdian masyarakat (PKM) melalui penugasan Tim Medis Fakultas Kedokteran (FK) guna memperkuat layanan kesehatan bagi masyarakat terdampak bencana wilayah Aceh dan Sumatera.
PKM dilaksanakan di bawah koordinasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unhas serta didukung oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Anggota Tim FK Unhas dr Muhammad Phetrus Johan PhD dalam laporannya di Makassar, Selasa, menjelaskan tim yang berjumlah sembilan orang tiba di Kabupaten Aceh Tengah sejak Selasa.
Setibanya di lokasi, tim segera melaksanakan koordinasi awal sebagai langkah strategis untuk memetakan wilayah kerja dan menentukan lokasi prioritas pelayanan medis sesuai kebutuhan masyarakat pasca bencana.
Baca juga: Unhan kirim satgas Kemanusiaan keSumatera
“Berdasarkan hasil koordinasi awal, tim Medis FK Unhas diamanahkan untuk menjangkau wilayah kerja Puskesmas Ketapang di Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah," ujarnya.
"Wilayah ini diketahui belum pernah terjangkau relawan medis dari luar daerah serta mengalami keterbatasan akses layanan kesehatan dan kekurangan obat-obatan primer pasca bencana,” lanjutnya.
Ia menjelaskan, pelayanan kesehatan berlangsung selama dua hari dengan fokus pada pelayanan kesehatan primer, distribusi obat-obatan, serta asesmen kondisi kesehatan masyarakat terdampak. Pendekatan ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan kesehatan dasar masyarakat di wilayah yang sulit dijangkau.
Baca juga: ULM bebaskan uang kuliah tahunan 200 mahasiswa terdampak bencana Sumatera
Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi yang akrab disapa dokter Pejo ini menjelaskan, Tim Medis FK Unhas melanjutkan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat sebagai bagian dari penguatan persiapan layanan medis di Kabupaten Aceh Tengah.
Tim pertama diberangkatkan menuju Desa Jamat, Kecamatan Linge. Kondisi masyarakat di wilayah ini pascabencana tergolong memprihatinkan, dengan keterbatasan akses transportasi, kesulitan menjangkau fasilitas kesehatan, serta keterbatasan air bersih dan kebutuhan dasar lainnya.
Di Desa Jamat, Tim Medis FK Unhas memfokuskan kegiatan pada pemetaan masalah kesehatan pascabencana serta pemberian pelayanan medis awal kepada masyarakat. Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam mengidentifikasi kondisi kesehatan warga dan kebutuhan penanganan lanjutan.
Pelayanan medis yang diberikan mencakup pemeriksaan kesehatan dasar serta penilaian awal kondisi kesehatan masyarakat terdampak. Kehadiran tim medis diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat sekaligus menjaga keberlangsungan layanan kesehatan di wilayah tersebut.
Baca juga: Bantuan kemanusiaan Lemhannas salurkan logistik bencana Sumatera
Sementara itu, tim kedua bergerak menuju Desa Rusip, Kecamatan Silih Nara, dengan fokus pada kegiatan trauma healing, khususnya bagi anak-anak dan kelompok rentan. Pasca bencana, masyarakat setempat menunjukkan dampak psikososial berupa kecemasan, ketakutan, hingga gangguan emosional.
Pada Kamis (18/12), Tim Medis FK Unhas melanjutkan rangkaian kegiatan dengan menuju Desa Kalasegi, Kecamatan Bintang, menggunakan perahu dengan waktu tempuh sekitar dua jam.
Dalam pelaksanaan pelayanan, tim mendirikan tiga pos layanan, yakni Pos Pemeriksaan Tanda Vital (TTV), Pos Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik, serta Pos Farmasi. Sebanyak 46 pasien, baik dewasa maupun anak-anak, menerima pelayanan medis.
Selain layanan kesehatan, tim juga mencatat kebutuhan lanjutan masyarakat berupa bantuan pakaian dan sembako mengingat kondisi wilayah yang masih terisolasi.
v
