Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa serapan gabah kering panen (GKP) di tingkat petani oleh Perum Bulog saat ini mengalami tren peningkatan hingga mencapai 2.000 persen dan stok beras mencapai 2,4 juta ton.
Mentan dalam panen raya padi serentak di 14 provinsi yang dipimpin langsung Presiden Prabowo Subianto, yang dipusatkan di Majalengka, Jawa Barat, Senin, mengatakan bahwa saat ini Bulog mampu menyerap gabah petani hingga mencapai 800.000 ton dalam sekali penyerapan.
"Serapan Bulog meningkat 2.000 persen. Dulu hanya 35.000 ton, sekarang mencapai 800.000 ton," kata Mentan sebagaimana keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Atas pencapaian itu, Mentan Amran mengapresiasi serapan gabah yang dilakukan oleh jajaran Perum Bulog di seluruh wilayah Indonesia karena meningkat signifikan demi ketersediaan cadangan beras pemerintah (CBP).
Baca juga: Menteri Pertanian sidak empat gudang Bulog di Sulsel saat libur Lebaran
Menurut Mentan, hal itu bisa tercapai berkat kerja keras jajaran Bulog, termasuk Komisaris Utama dan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog.
"Bahkan, banyak Direksi Bulog yang menginap di kantor karena tingginya semangat kerja. Kita juga telah menyewa gudang tambahan sebanyak 750 ribu ton karena gudang-gudang eksisting sudah penuh,” ucap Mentan.
Lebih lanjut, Mentan menuturkan bahwa saat ini stok beras nasional di Gudang Bulog telah mencapai 2,4 juta ton dan diprediksi menembus 3 juta ton di akhir bulan April, angka tertinggi dalam 10–20 tahun terakhir.
“Alhamdulillah, ini semua buah dari sinergi dan kepemimpinan Bapak Presiden. Dari benih, alat mesin pertanian, pompanisasi, cetak sawah, HPP (harga pembelian pemerintah) sampai serapan Bulog sudah berjalan dengan baik," tutur Mentan.
Baca juga: Mentan sebut stok beras 2,2 juta ton dipastikan aman hingga Lebaran Idul Fitri
Mentan menambahkan kini pihaknya sedang berproses adalah pembangunan dan normalisasi jaringan irigasi seluas 2 juta hektare bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PUPR) demi meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia dalam mewujudkan swasembada pangan.
"Jika ini selesai, insya Allah pangan kita akan aman, dan mimpi besar menjadi lumbung pangan dunia dapat segera terwujud,” kata Mentan.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi gerak cepat Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam mengawal pencapaian swasembada pangan nasional.
Presiden menyampaikan bahwa dirinya terus memantau kinerja para menteri, termasuk Menteri Pertanian, yang dinilai sangat aktif turun langsung ke lapangan.
“Setiap kali saya cari beliau (Mentan Amran), pasti ada di sawah. Suatu hari ada di Kalimantan Barat, besok di Merauke, lusa di Lampung. Inilah contoh menteri yang benar-benar hadir di tengah petani,” ujar Presiden Prabowo saat menghadiri panen raya serentak di 14 provinsi, yang dipusatkan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Baca juga: Mentan mengaku sering ditelpon Presiden Prabowo tanya soal harga pangan
Presiden menilai langkah cepat Mentan mulai menunjukkan hasil nyata. Produksi pangan nasional mengalami peningkatan signifikan, yang menurutnya merupakan buah dari kerja keras dan komitmen kuat seluruh jajaran pertanian.
“Alhamdulillah, kita lihat hasilnya. Dengan hati yang bersih dan kerja keras, kita optimis bisa mencapai apa yang kita harapkan. Sekali lagi, saya ucapkan terima kasih kepada seluruh tim pertanian,” kata Kepala Negara.