Yogyakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta memastikan tidak ada kenaikan tarif listrik usai Lebaran 2025, meski sempat beredar kabar kenaikan tagihan di sejumlah media sosial.
General Manager PLN UID Jawa Tengah dan DI Yogyakarta Sugeng Widodo dalam keterangannya di Yogyakarta, Sabtu, mengatakan kenaikan tagihan yang dialami sebagian pelanggan semata-mata disebabkan peningkatan konsumsi listrik, bukan karena penyesuaian tarif.
"Tidak ada kenaikan tarif. Kenaikan tagihan pada beberapa pelanggan murni disebabkan oleh kenaikan pemakaian. Hal ini tercatat secara teknis pada kWh meter listrik pelanggan secara faktual," kata Sugeng.
Ia menjelaskan, pemakaian selama Ramadan pada Maret 2025 naik dikarenakan pola pemakaian listrik yang bertambah, mengingat banyak masyarakat yang beraktivitas sejak pukul 02.30 WIB dini hari.
Selain itu, selama liburan sekolah anak-anak tinggal di rumah sehingga pemakaian listrik secara langsung juga ikut naik.
Sugeng menuturkan pelanggan pascabayar dapat memantau riwayat penggunaan listrik secara langsung melalui aplikasi PLN Mobile.
Baca juga: PLN catat jumlah transaksi SPKLU naik 4,9 kali lipat pada periode Lebaran 2025
Baca juga: Menteri ESDM perintahkan PLN segera bangun PLTP 40 MW di Maluku
