Kota Bogor (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) bersama Pemkot Bogor menjadikan wilayah Sukamulya, Kelurahan Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat, sebagai Sentra Cipta Mandiri (SCM) melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat yang terintegrasi.
Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kota Bogor Dani Rahadian di Bogor, Jumat, mengatakan inisiatif ini bermula dari kunjungan Kemenko PM ke Kota Bogor, tepatnya usai beraudiensi dengan RS Marzuki Mahdi.
Berdasarkan data dari RS Marzuki Mahdi, terdapat korban adiksi non-zat, seperti judi online yang berdampak pada kesehatan mental masyarakat.
“Sentra Cipta Mandiri ini fokus utamanya pada kesehatan mental dan pemberdayaan masyarakat korban adiksi non-zat, serta kelompok rentan lainnya,” ujar Dani.
Dani menerangkan program ini nantinya tidak hanya menyasar korban dari adiksi non-zat saja, tetapi juga kelompok rentan lainny,a seperti penyandang disabilitas dan warga miskin.
Data dari Program Keluarga Harapan (PKH) menyebutkan terdapat sekitar 80.000 hingga 84.000 warga miskin di Kota Bogor, termasuk di dalamnya kelompok disabilitas yang akan menjadi sasaran pemberdayaan.
"Sentra Cipta Mandiri akan menyediakan layanan konsultasi dan konseling kesehatan mental, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat," imbuhnya.
Ia menjelaskan Dinas Sosial mengajak dinas lainnya untuk berkolaborasi, mulai dari Dinas Lingkungan Hidup yang akan mengelola pertanian hidroponik dan pengolahan sampah, Dinas Koperasi dan UMKM untuk membantu UMKM masyarakat, serta Dinas Pariwisata yang akan mendukung sektor ekonomi kreatif dan kesenian.
Dani mengaku pihaknya masih menyusun kegiatan pemberdayaannya secara intensif agar bisa langsung berjalan usai peluncuran.
"Soft launching Sentra Cipta Mandiri direncanakan pada 22 April 2025, dan diresmikan oleh Menko PM. Program ini akan didanai melalui berbagai sumber, termasuk APBN, APBD, dan CSR dari Baznas Pusat, serta Dompet Dhuafa," kata dia.