Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Muhaimin Iskandar mengusulkan Pemerintah Republik Indonesia membeli hotel di Mekkah dan Madinah, Arab Saudi, sebagai salah satu langkah untuk mengoptimalkan pelayanan pada jamaah haji dari Tanah Air.
"Kalau ada duit, harus beli hotel di Mekkah dan Madinah. Beli hotel dan menjadi aset dari pelaksanaan haji tiap tahun. Beli hotel atau bikin condominium, atau bikin apartemen, atau apa saja, yang memungkinkan aset itu menjadi lebih produktif," kata Muhaimin saat memberikan pidato kunci dalam Diskusi Publik yang digelar DPP PKB mengenai revisi UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah di Jakarta, Rabu.
Pembelian hotel tersebut dapat dilakukan oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
"BPKH itu juga subjek yang sangat penting. Karena itu, juga harus direvolusi, bagaimana duit sebesar itu, terkelola menjadi kekuatan yang mem-back-up penuh pelaksanaan haji," ujarnya.
Pembangunan hotel di Mekkah oleh BPKH pernah muncul pada 2021. PT PP (Persero) Tbk, BUMN konstruksi dan investasi, dan BPKH dikabarkan akan membangun hotel di Arab Saudi untuk jamaah haji dan umrah melalui Proyek Rumah Indonesia di Mekkah.
Pada 2022, sempat dikabarkan pembangunan belum bisa diwujudkan karena terbentur aturan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi terkait kepemilikan asing di Mekkah.
Pada 2024, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan keinginan membuat perkampungan khusus untuk menampung jamaah haji Indonesia di Arab Saudi, agar lebih efisien untuk penyelenggaraan haji di masa mendatang.
Baca juga: Menteri BUMN optimalkan layanan haji dan umrah di Terminal 2F Soekarno-Hatta
Baca juga: Presiden Prabowo inginkan pelaksanaan haji lebih berkualitas dan murah