Gorontalo (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo Mikdad Yeser mengimbau warga di wilayah pesisir tersebut untuk menyiapkan rumah mereka menjadi fasilitas "homestay" seperti rumah pantai.
"Kita bisa berinovasi dalam meningkatkan minat kunjungan wisata, seperti membuat rumah-rumah pantai untuk menyambut wisatawan agar bisa berlibur dengan tinggal lebih lama atau minimal tiga hari, sehingga berdampak pada perputaran ekonomi daerah," kata Anggota Komisi III DPRD Gorontalo Utara Mikdad Yeser di Gorontalo, Jumat.
Menurut dia, 78 desa pesisir dari 123 desa tersebar di 11 kecamatan, potensial menjadi desa wisata sehingga inovasi dalam mengembangkan sektor pariwisata di daerah ini sangat terbuka.
Belum banyak fasilitas penginapan maupun hotel di daerah ini, sehingga pemerintah daerah dapat mendorong masyarakat untuk berinovasi menciptakan hunian menjadi homestay. Apalagi saat ini, wisatawan cenderung menyukai wisata alam seperti menginap di rumah-rumah warga, maupun berkemah di lokasi wisata.
Baca juga: Objek wisata Oluhuta Paradise Bone Bolango dibersihkan
Baca juga: Rizky Argoebie siap manfaatkan jaringan artis majukan wisata Gorontalo
Peluang tersebut, kata Mikdad, tentu bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mendapatkan penghasilan, termasuk berperan langsung dalam membangun pariwisata daerah.
"Saya berharap dua tiga tahun ke depan, daerah ini dapat berkembang menjadi destinasi wisata unggulan di Gorontalo yang berhasil dikembangkan oleh masyarakatnya sendiri," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Gorontalo Utara Robin Daud mengatakan kabupaten tersebut memiliki magnit wisata yang tinggi, ditunjang dengan keberadaan pulau-pulau cantik yang berjejer dari wilayah timur Kecamatan Atinggola hingga barat Kecamatan Tolinggula.
Pantai yang panjang dengan pemandangan pasir putih dan pulau-pulau cantik, menggoda wisatawan untuk datang.
Baca juga: Objek wisata Ilomata River Camp di Bone Bolango kembali dibuka
Sayangnya Gorontalo Utara masih minim amenitas atau penginapan. Baik hotel, hostel, homestay, dan lainnya. Padahal akses ke daerah ini sangat mudah dijangkau, hanya berkisar 30 hingga 45 menit perjalanan dari Bandara Djalaluddin Gorontalo, serta lintas Sulawesi yang lancar dari Sulawesi Utara maupun Sulawesi Tengah.
Olehnya upaya merancang strategi pengembangan wisata mengandalkan sumber daya alam yang dimiliki, termasuk berkolaborasi dengan masyarakat terus dilakukan.
"Kita melakukan berbagai terobosan, juga edukasi wisata yang menyasar masyarakat di desa-desa pesisir agar mudah untuk mengembangkannya menjadi desa wisata dengan potensi yang dimiliki," katanya.