Washington (ANTARA) - Para penyelidik hingga kini belum menemukan perekam data penerbangan (kotak hitam) dari pesawat dan helikopter militer yang bertabrakan di udara dan jatuh dekat ibukota Amerika Serikat, Washington, D.C.
"Kami tahu itu ada disana. Rekaman itu ada di bawah air. Ini hal biasa bagi NTSB (Badan Keselamatan Transportasi Nasional). Kami telah berkali-kali menemukan perekam data penerbangan di dalam air," kata Ketua NTSB Jennifer Homendy dalam sebuah pengarahan di Bandara Nasional Ronald Reagan Washington pada Kamis.
Homendy mengatakan badan itu akan terlebih dahulu mengizinkan tim pencarian dan penyelamatan melakukan pekerjaannya sebelum melakukan penyelidikan.
Dia mengatakan, Kamis ini merupakan kali pertama seluruh kru NTSB berada di lokasi kejadian, seraya menambahkan bahwa "kami membiarkan tim pencarian dan penyelamatan melakukan misinya. Kami mundur untuk memungkinkan mereka melakukan misi keselamatan penting mereka."
Sementara itu anggota NTSB Todd Inman mengatakan badan itu berupaya memberikan laporan awal dalam waktu 30 hari.
Pada Rabu malam, sebuah pesawat penumpang American Airlines dan helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS bertabrakan di udara dekat bandara dan jatuh di Sungai Potomac.
Pesawat yang membawa 60 penumpang dan empat awak itu sedang dalam perjalanan dari Kansas, sementara helikopter sedang dalam penerbangan latihan sambil membawa tiga personel militer.
Presiden AS Donald Trump pada Kamis mengonfirmasi bahwa tidak ada yang selamat dari kecelakaan itu sementara pihak berwenang terus menyelidiki penyebabnya.
NTSB adalah badan investigasi pemerintah independen yang bertanggung jawab atas investigasi kecelakaan transportasi sipil.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Operasi penyelamatan tabrakan pesawat helikopter militer dan pesawat penumpang di DC beralih ke evakuasi