Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan akan menerapkan konsep ekoteologi atau mengintegrasikan kesadaran lingkungan dalam pendidikan agama di institusi pendidikan naungan Kementerian Agama.
"Konsep ini tidak hanya penting untuk Indonesia, tetapi juga untuk seluruh dunia. Yang saya maksud dengan ekoteologi, sejak kecil kita harus belajar bagaimana menyelamatkan lingkungan kita," ujar Nasaruddin Umar di Jakarta, Kamis.
Pernyataan Nasaruddin tersebut disampaikan saat menerima kunjungan representatif UNICEF (United Nations Children's Fund) Maniza Zaman di Kantor Kemenag, Jakarta.
Menurut Menag, konsep ekoteologi merupakan pendekatan baru untuk mengintegrasikan kesadaran lingkungan dalam pendidikan agama.
Ia berharap ekoteologi akan menjadi pendekatan holistik yang ada pada semua tingkat pendidikan di Indonesia, terutama pada pendidikan agama dan keagamaan.
"Jika seseorang ingin mempelajari agama, mereka juga harus memahami alam semesta. Jadi ini adalah poin yang sangat penting bagi saya, karena saya tidak menemukan kurikulum keagamaan di banyak negara, termasuk di negara-negara Timur Tengah, yang dimulai dari ekoteologi. Indonesia akan memulai program baru ini," kata dia.
Menag Nasaruddin juga mengungkapkan keunikan sistem pesantren di Indonesia yang dinilai memiliki potensi besar sebagai model pendidikan modern.
Baca juga: Menteri Agama perkuat toleransi engan kurikulum cinta
Baca juga: Menag persilakan tokoh agama kritis pada negara