Bogor, 15/11 (ANTARA) - Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) secara swadaya membangun masjid dengan mengusung konsep ramah lingkungan yang terletak di tengah Kota Bogor.
"Masjid Himpunan Alumni IPB ini dibangun dengan konsep ramah lingkungan, karena posisinya di tengah kota sangat strategis dan representatif di antara pusat perbelanjaan dan tiga hotel besar, sehingga bisa menampung semua kalangan," kata Ketua Panitia Pembangunan Masjid Alumni IPB, Ahmad Mukhlis Yusuf, pada acara peletakan batu pertama pembangunan masjid tersebut, Kamis.
Ahmad Mukhlis Yusuf yang juga mantan Dirut Perum LKBN ANTARA itu menyebutkan, selain ramah lingkungan, Masjid Himpunan Alumni IPB tersebut akan dilengkapi dengan sebuah menara setinggi kurang lebih 15 meter sebagai simbol ramah lingkungan dan adanya masjid di tengah kota yang dapat mengajak semua orang untuk beribadah ke masjid.
Masjid tersebut dibangun dengan dana infak dari para alumni IPB yang jumlahnya mencapai 115.000 orang tersebar di seluruh Indonesia.
Total anggaran pembangunan mencapai Rp8 miliar lebih. Dibangun di atas lahan seluas 420 meter persegi. Mesjid yang berada di Kompleks Gedung Alumni IPB dan Botani Square Jalan Pajajaran nantinya dibangun terbagi menjadi dua lantai.
"Lantai pertama digunakan untuk ruang administrasi yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan yang bernuansa Islam, dan lantai ke dua atau atas tempat ibadah shalat," kata Mukhlis.
Masjid berkonsep ramah lingkungan tersebut dibangun dengan luas bangunan 20x20 meter. Yang dapat menampung hingga 500 orang. Targetnya masjid tersebu akan dilengkapi, ruang serba guna, kantor sekretariat, ruang majelis ta'lim, perpustakaan, ruangan marbot, ruangan wudhu, dan ruang shalat.
Awalnya Masjid Himpunan Alumni IPB tersebut dibangun sekitar tahun 1990-an, seiring perjalanan waktu kondisi bangunan masjid kurang representatif. Kondisi bangunan dan bentuk bangunan sudah tidak sebanding dengan beberapa bangunan di sekitarnya.
Daya tampung masjid sudah tidak memadai, terutama ketika Shalat Jumat. Jamaah Shalat Jumat bahkan ada yang shalat di tempat wudhu hingga ke luar halaman karena sudah tidak dapat menampung lagi.
"Melihat kondisi ini, kami para almuni berinisiatif untuk membangun kembali masjid ini. Awalnya mau pugar saja, tapi ternyata tidak layak. Sehingga harus membangun awal, seluruh pondasi dibongkar dan bangunan kita hancurkan, dan memulai membangun dari awal," katanya.
Mukhlis menyebutkan, pengerjaan pembangunan Masjid Himpunan Alumni IPB akan berlangsung selama kurang lebih satu tahun, namun panitia pembangunan mengupayakan 10 bulan masjid sudah bisa digunakan.
Awal pembangunan Masjid Alumni IPB ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Rektor IPB Prof Herry Suhardiyanto, Ketua MWA Prof Chozin, Ketua Panitia Pembangunan Mesjid, Ahmad Mukhlis Yusuf, Muhammad Said Didu, perwakilan dari Pemerintah Kota Bogir, mantan rektor terdahulu, serta pengurus masjid yang sudah 20 tahun menjadi marbot Masjid Alumni IPB.
Peletakan batu pertama dilakukan tepat di posisi imam. Sehingga diharapkan pembangunan mesjid bisa kokoh dan dapat terlaksana dengan lancar.
Dari Rp8 miliar anggaran pembangunan yang dibutuhkan, dana yang sudah terkumpul dari sumbangan para alumni senilai Rp 1 miliar terdiri dari uang tunai sebanyak Rp530 juta dan berupa barang senilai Rp400 juta. "Kami mengundang umat Islam lainnya serta masyarakat Bogor yang ingin berkontribusi mengalokasikan sebagian rezekinya untuk pembangunan masjid ini," kata Mukhlis.
Laily R
Alumni IPB Bangun Masjid Berkonsep Ramah Lingkungan
Kamis, 15 November 2012 18:52 WIB
Alumni-IPB-Bangun-Masjid-Berkonsep-Ramah-Lingkungan