Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana di Jakarta, Kamis, menyampaikan tujuh prinsip penting yang perlu dipegang teguh untuk menjalankan amanah baru di Kementerian Pariwisata.
Tujuh prinsip Kementerian Pariwisata itu disampaikan pada Rabu (8/1) saat Widiyanti melantik 102 pejabat baru, terdiri atas 10 orang pejabat pimpinan tinggi madya, 35 pejabat pimpinan tinggi pratama, 49 pejabat administrator, enam pejabat pengawas, dua pejabat fungsional.
Pejabat Tinggi Madya yaksi Sekretaris Kementerian Bayu Aji, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Martini M. Paham, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Hariyanto, Deputi Bidang Industri dan Investasi Rizki Handayani Mustafa, Deputi Bidang Pemasaran Ni Made Ayu Marthini, dan Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggara Kegiatan (Events) Vinsensius Jemadu.
Prinsip pertama dari tujuh prinsip tersebut yakni, integritas adalah segalanya, menjadi teladan dalam setiap perilaku, keputusan dan tindakan. Ingatlah bahwa integritas adalah pondasi kepercayaan publik dan keberhasilan organisasi. Kedua, menekankan pentingnya untuk fokus pada pelayanan publik, Setiap keputusan dan langkah yang diambil agar selalu berpihak pada kepentingan rakyat dan kemajuan bangsa.
Ketiga, harus berkomitmen dan tidak hanya bekerja keras, tetapi memastikan setiap usaha dapat menghasilkan dampak yang nyata, serta menetapkan target yang jelas dan melakukan evaluasi secara berkala. Keempat, saling menguatkan, bukan menjatuhkan. Saling mendukung dan menjaga kekuatan bersama demi mencapai tujuan bersama di Kementerian.
Kelima, berani mengambil tanggung jawab, tidak takut menghadapi tantangan, sehingga jika terjadi kesalahan dalam perjalanan pekerjaan, maka segera memperbaiki. Keenam, membangun budaya kerja yang adaptif karena di tengah perubahan yang cepat, fleksibilitas adalah kunci. Menpar mengajak jajarannya selalu terbuka terhadap teknologi dan cara kerja baru yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi.
Ketujuh, bekerja dengan hati dan nurani, tidak menjadikan pekerjaan hanya sekadar rutinitas tetapi melibatkan hati dan nurani dalam setiap tindakan.
Baca juga: Potensi pemasaran pariwisata raih devisa Rp25,4 triliun sepanjang 2024
Baca juga: Kemenparekraf siap promosikan Ibu Kota Nusantara dan destinasi wisata di sekitarnya