Lubuk Basung,- (ANTARA) - Petani keramba jaring apung Danau Maninjau di Nagari (Desa) Bayua, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat menguburkan 10 ton bangkai ikan secara swadaya guna mengantisipasi pencemaran lingkungan setelah kematian ikan itu, beberapa hari lalu.
Wali Nagari (Kepala Desa) Bayua Hadi Fajrin di Lubuk Basung, Jumat, mengatakan ada sekelompok petani keramba jaring apung mengumpulkan bangkai ikan dari keramba jaring apung miliknya dan menguburkan di Lubuk Kandang, Nagari Bayua.
"Ada satu titik lokasi penguburan bangkai ikan dan petani menguburkan ikan secara swadaya," katanya.
Penguburan bangkai ikan itu inisiatif petani untuk mengantisipasi pencemaran udara di daerah tersebut setelah kematian ikan secara massal.
Sekitar 25 ton ikan mati di Danau Maninjau, sejak Senin (13/1). Kematian ikan akibat angin kencang melanda daerah itu pada Minggu (12/1) sore, sehingga terjadi pembalikan air dari dasar ke permukaan danau.
Baca juga: Angin kencang di Danau Maninjau Agam sebabkan lima ton ikan mati
Baca juga: Ikan mati di keramba jaring apung Danau Maninjau dampak angin kencang capai 25 ton