Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Pembina DPP Gibran Fans Garuda Indonesia K.H. Dr. Dharmawan menilai sampah sudah ekstra ordinary, perlu badan khusus yang bertindak untuk menanganinya.
”Oleh karenanya kami Gibran Fans Garuda Indonesia Baru, menggagas Badan Pengelolaan Sampah Nasional, ini penting untuk pengelolaan sampah yang baik mencegah dampak besar dari sampah ke depan, untuk peradaban Indonesia yang maju, dan sesuai dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka,” ujar K.H. Dr. Dharmawan dalam keterangannya, Sabtu.
Ia mengatakan kasus sampah ini mengkhawatirkan di Indonesia, kerusakan pun telah terjadi di mana-mana, dan ingat bumi Indonesia rusak karena sampah dan limbah, apa kita mau biarkan? pastinya kita cinta Indonesia, kita cinta bangsa ini, oleh karenanya perlu kita jaga.
K.H. Dr. Dharmawan menilai sudah saatnya permasalah sampai diselesaikan dengan cara yang serius dan tegas, jangan setengah hati dan jangan ada yang bermain di dalamnya. Karena ini menyangkut masa depan Indonesia.
Dalam mengatasi masalah sampah yang cenderung meningkat sebagai konsekuensi meningkatnya jumlah penduduk, ditambah dengan tempat pembuangan maupun pengelolaan sampah yang jumlahnya terbatas menjadi masalah yang krusial untuk diselesaikan.
Pertanyaannya kenapa masih pakai metode ditimbun, pada hal dampaknya sangat luar biasa, sebab Presiden Prabowo sedang mencita-citakan program makan bergizi gratis untuk pengembangan SDM yang unggul, jika satu sisi gizi baik tapi masalah kebersihan tidak sejalan maka potensi meleset bisa saja terjadi.
Sampah jadi masalah di seluruh dunia, dimana ada peradaban manusia maka disitu pula ada permasalah sampah. Namun, soal sampah jadi hal yang sangat membahayakan ke depannya.
Dengan kondisi seperti ini negara kita Indonesia tidak boleh lengah, sebab pengelolaan sampah yang tidak benar berdampak kepada rusaknya cita-cita peradaban yang kita tuju, yakni Indonesia Emas di tahun 2024.
Berdasarkan data Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2023, per 24 Juli 2024 hasil input dari 290 kab/kota se Indonesia menyebutkan jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 31,9 juta ton.
Dari total produksi sampah nasional tersebut 63,3 persen atau 20,5 juta ton dapat terkelola, sedangkan sisanya 35,67 persen atau 11,3 juta ton sampah tidak terkelola.
Gibran Fans Garuda Indonesia gagas badan pengelolaan sampah nasional
Sabtu, 30 November 2024 11:01 WIB