Kota Bogor (ANTARA) - DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, tengah mencari formulasi anggaran untuk pengelolaan dan penanganan sampah di wilayahnya, termasuk penambahan armada pengangkut sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat.
Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto di Kota Bogor, Sabtu, mengatakan, DPRD telah mengidentifikasi bahwa untuk penanganan sampah serta pengelolaan sampah ke depan perlu ada intervensi anggaran yang memadai.
“Hari ini kami sama-sama sedang mencari formulasinya, untuk apakah anggaran di 2024 perubahan ini bisa dianggarkan atau tidak. Tapi kalau saya pribadi optimistis dari beberapa anggaran yang ada bisa kita refocusing, meskipun mungkin dalam jumlah yang tidak terlalu besar,” katanya.
Baca juga: DPRD Kota Bogor kritisi penyelenggaraan program penanganan sampah oleh DLH
Baca juga: DPRD Kota Bogor minta DLH perhatikan kesejahteraan para sopir truk sampah
Atang menyampaikan, saat ini DPRD masih menunggu proposal penambahan armada pengangkut sampah dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, sehingga belum bisa dipastikan berapa jumlah anggaran yang diperlukan.
“Kalau memang semuanya perlu peremajaan dan ada penambahan, ya jumlahnya besar. Mungkin bisa dua digit miliar rupiah,” ujarnya.
Namun, ia menyebutkan, penambahan armada pengangkut sampah dan tempat pembuangan sementara (TPS) masih bisa dianggarkan di anggaran perubahan tahun ini.
“Termasuk yang juga dulu kami juga janjikan adalah insentif buat tenaga kebersihan. Karena meraih anugerah Adipura ini juga harus kita dorong sesuai dengan janji kita sebelumnya,” kata Atang.
Baca juga: Ketua DPRD Bogor arahkan pemkab belajar olah sampah dari kesuksesan Kota Solo
Lebih lanjut, Atang mengatakan, pada masa kepemimpinan Pemkot Bogor sebelumnya, sebenarnya sudah ada anggaran untuk pengelolaan dan pengangkutan sampah. Hanya saja pengadaannya tidak sejalan dengan apa yang dibutuhkan.
Terlebih, lanjut dia, melihat kebijakan strategis yang diambil kepala daerah sebelumnya, masih lebih fokus kepada program prioritas seperti penataan jalur pedestrian, pembangunan jalan regional ring road (R3), Alun-Alun Kota Bogor, Masjid Agung, dan sebagainya.
“Walaupun saya lihat sebenarnya anggaran di DLH juga cukup besar, menembus sampai Rp400 miliar. Tapi kan ini lebih kepada bagaimana itu anggaran lebih banyak digunakan untuk operasional sehari-hari yaitu untuk gaji penyapu jalan, dan sebagainya,” ujar Atang.