Kota Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor Jawa Barat melalui Satpol PP setempat meluncurkan inovasi Sekolah Ku Tertib atau Skuter, program kolaborasi beberapa lembaga untuk menekan angka kenakalan remaja pada anak-anak di tingkat SMA/SMK diluncurkan di SMAN 7 Bogor.
Sekretaris Daerah Kota Bogor Syarifah Sofiah di Bogor Rabu mengatakan, program ini akan menekan angka kenakalan remaja lewat kolaborasi berbagai pihak, untuk melakukan pembinaan terhadap anak-anak di sekolah.
“Jadi melakukan pembinaan terhadap anak-anak itu mesti banyak. Ada yang di sekolah, ada yang di luar sekolah, dan juga di rumah masing-masing, nah ini dilakukan di sekolah,” katanya.
Ia menjelaskan, program tersebut akan dilakukan secara berkesinambungan dan terus menerus. Setelah SMAN 7, SMA dan SMK lain di seluruh Kota Bogor juga akan dilaksanakan program Skuter.
Baca juga: Pemkot Bogor bangun ekosistem inovasi lewat Bogor Innovation Awards 2024
“Mudah-mudahan bisa mengurangi kejahatan, kejahatan kepada anak-anak, maupun juga kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak itu sendiri,” ujarnya.
Adapun program ini akan memberikan pembekalan kepada siswa tentang norma dan perilaku yang baik, kemudian para siswa akan dibekali untuk memilih aktivitas yang baik dan positif. Para siswa SMA dan SMK juga akan diajak untuk menghindari aksi tawuran, penyalahgunaan narkoba, kemudian juga seks bebas, dan sebagainya.
“Kalau ini terus-menerus disadari oleh kita semua, para pendidik dan juga para orang tua mudah-mudahan kejadian kejahatan di Kota Bogor bisa berkurang. Karena kejahatan di manapun sekarang sudah lebih mengintai kita dan anak-anak dengan segala bentuknya,” katanya.
Kepala Satpol PP Kota Bogor Agustian Syach menjelaskan, program kolaborasi ini penting untuk meningkatkan antisipasi sekolah terhadap kenakalan remaja.
Baca juga: Pemkot Bogor terus gencarkan inovasi untuk entaskan stunting
Sebab, katanya, program ini akan menyatukan semua program penyuluhan pencegahan kenakalan remaja dari berbagai lembaga dan instansi. Seperti Polresta Bogor Kota, Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak, hingga Satpol PP sendiri.
“Jadi mensinergikan seluruh upaya-upaya dalam mencegah gangguan kenakalan remaja di berbagai sekolah,” ucapnya.
Selain penyuluhan, Agustian mengatakan, program ini akan melakukan penindakan terhadap warung minuman keras yang berada di radius tertentu dari sekolah. Agar pencegahan tak hanya sebatas imbauan, namun juga pembatasan terhadap kemungkinan yang akan terjadi.
Setelah di SMAN 7 Bogor, Agustian menyebutkan, dalam waktu dekat program ini juga akan diluncurkan di tiga sekolah lain.
Baca juga: Bogor raih juara 2 kategori 5 Top Pemkot pada kompetisi inovasi Jawa Barat 2023
Ia menargetkan, pada tahun 2025 program ini bisa menjangkau ke seluruh sekolah di Kota Bogor.
“Rencananya tahun depan sudah bisa mencakup seluruh sekolah yaitu 20 SMA dan empat SMK. Sasarannya SMA/SMK karena angkanya itu lebih banyak muncul angka-angka kenakalan remaja di SMA sederajat,” ujarnya. (KR-SBN)