Makassar (ANTARA) - Sebanyak 146 siswa dari Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 26 Makassar belajar produksi film dan pengenalan dunia penyiaran bersama TVRI (Televisi Republik Indonesia).
Direktur Utama LPP TVRI Iman Brotoseno menyebut TVRI sebagai lembaga penyiaran publik memiliki komitmen untuk mendukung program Presiden Prabowo melalui Sekolah Rakyat (SR) yang tersebar di Indonesia, salah satunya dengan transfer ilmu terkait penyiaran dan produksi film, sejak di bangku sekolah.
"TVRI punya kemampuan, sehingga kami memberikan pelatihan-pelatihan dan pelajaran, terkait penyiaran. Siapa tahu dari anak-anak SR ini ada yang mengambil bidang perfilman, menjadi sutradara, penulis skenario, kameramen, bahkan menjadi presenter TV," katanya yang hadir langsung memperkenalkan dunia penyiaran kepada seratusan siswa SRMA 26 di Makassar, Sabtu.
Dalam sesi pembelajaran tersebut, para siswa diajak mengenal langsung bagaimana bekerja sebagai kru film, mulai menjadi sutradara, kameramen, hingga menjajal kemampuan akting.
Baca juga: Mensos Saifullah Yusuf lantik 860 guru Sekolah Rakyat
Baca juga: Sekolah Rakyat dan upaya keluar dari kemiskinan
Pembelajaran mengenai perfilman bagi siswa SR di Makassar bukan tanpa alasan, Makassar adalah salah satu sentra film terbesar di Indonesia selain Jakarta dan Yogyakarta.
"Jadi secara komunitas sudah ada, sehingga kami membuka ruang seluas-luasnya untuk anak-anak Sekolah Rakyat, mengingat bahwa setiap anak punya hak yang sama, dan mereka juga cerdas-cerdas. Saya tidak meragukan itu," kata Iman.
Menurut Iman, ekosistem ini sudah tumbuh di Makassar, hanya perlu dihubungkan dan dipasangkan untuk bisa memperkuat ekosistem penyiaran lebih dini melalui Sekolah Rakyat.
Maka dari itu, pada kesempatan ini, pihak TVRI juga menyalurkan bantuan peralatan produksi film, seperti komputer, kamera, tripod, modul pembelajaran dan lainnya dalam mendukung produksi film oleh siswa.
Pemberian peralatan ini sekaligus menjadi tantangan bagi sekolah dan siswa untuk mengoptimalkan penggunaannya dalam menciptakan produk, seperti iklan layanan masyarakat, film pendek atau dokumenter.
"Tentu saja kita akan menunggu apakah anak-anak ini bisa memakainya. Tentu dengan bimbingan teman-teman TVRI Sulsel. Mudah-mudahan bisa tayang di TVRI Sulsel," tambah dia.
Baca juga: Sekolah Rakyat dorong pemerataan pendidikan inklusif untuk anak rentan
Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Sulawesi Selatan Anna Puspasari mengakui bahwa Kementerian Sosial tidak bisa bekerja sendiri dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sesuai Impres 8 tahun 2025.
Maka dari itu, dia mengapresiasi kehadiran TVRI dalam mendukung pengembangan kreatifitas siswa SR pada produksi film dan mengenal dunia penyiaran. Termasuk melalui bantuan peralatan broadcasting.
"Alhamdulillah dengan adanya bantuan dari TVRI berupa alat-alat ini akan membuat anak-anak semakin semangat. Apalagi di SRMA 26 ini, mereka sudah ada tim humasnya," ujarnya.
