Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia dan Universitas Otago Selandia Baru siap mengembangkan penelitian tentang infeksi kanker yang dapat langsung diterapkan di rumah sakit.
Kedua universitas tersebut melakukan penandatanganan nota kesepahaman yang diwakili oleh Kepala Kantor Internasional UI, drg Baiduri Widanarko, M.KKK, Ph.D, dan Director International University of Otago, Jason Cushen.
Baiduri di Kampus UI Kota Depok, Rabu, meyakini bahwa kolaborasi keduanya akan berjalan dengan baik karena sesuai dengan komitmen UI dalam perluasan kerja sama global.
“UI sebagai World Class University terus menunjukkan komitmen kuat terhadap keberlanjutan pendidikan dan perluasan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dengan University of Otago,” ujarnya.
UI memiliki rumah sakit di Kampus Depok, dan bekerja sama dengan RSUPN dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk Kampus Salemba Jakarta. Keduanya berpotensi untuk mengimplementasikan hasil penelitian nantinya.
Sementara itu, Jason juga memiliki keyakinan yang sama. Ia menilai kerja sama keduanya akan berhasil karena UI dan University of Otago merupakan dua universitas besar yang mencapai banyak prestasi akademik dan memiliki reputasi internasional yang kuat di berbagai disiplin ilmu.
“Menurut kami, MoU ini akan menjadi jalan yang sangat sukses untuk kerja sama besar di masa mendatang,” kata Jason.
Kolaborasi UI dan Universitas Otago akan mencakup tiga hal, yakni pertukaran mahasiswa, kolaborasi riset, serta summer course.
Di bidang penelitian, dosen sekaligus peneliti dari Fakultas Kedokteran UI, dr Rina La Distia Nora, Sp.M(K), Ph.D, menyoroti banyaknya potensi kolaborasi riset di bidang mikrobiologi, seperti tuberkulosis, parasitologi, resistensi antimikroba (AMR), genomik dan pengawasan patogen, infeksi, serta imunoterapi untuk kanker.
Manajer Kerjasama, Ventura dan Hubungan Alumni, Fakultas Kedokteran Gigi UI, drg Nieka Adhara Wahono Selain penelitian, kedua universitas juga membahas peluang diterapkannya program fast track kelas internasional yang memungkinkan mahasiswa memperoleh gelar sarjana dalam tiga tahun dan melanjutkan ke program master.
Ia mengatakan program ini membuka peluang besar bagi mahasiswa untuk mempercepat pendidikan mereka dan meningkatkan kompetensi internasional, serta memperkuat posisi UI dan Universitas Otago sebagai institusi pendidikan tinggi yang berdaya saing global.
Selain bidang kesehatan, kolaborasi keduanya juga dapat diperluas ke bidang ilmu lainnya. Universitas Otago yang didirikan pada 1869 terkenal karena riset yang inovatif dan kontribusinya terhadap perkembangan pengetahuan di berbagai keilmuan.
Universitas ini menawarkan program pendidikan di bidang kesehatan, sains, ilmu sosial, hukum, humaniora, bisnis, seni, pendidikan, dan lainnya.
Hal ini selaras dengan keilmuan UI yang juga mencakup tiga rumpun ilmu, yakni ilmu kesehatan, sains dan teknologi, serta sosial humaniora.
Baca juga: UI terima hibah mobil DFSK Super Cab dari PT Sokonindo Automobile
Baca juga: FTUI identifikasi dan pemetaan kolaborasi dengan universitas unggulan di luar negeri
UI dan Universitas Otago kembangkan penelitian infeksi kanker
Rabu, 7 Agustus 2024 17:40 WIB