Jakarta (ANTARA) - Sejumlah mahasiswa asal Indonesia yang berkuliah di Universitas Al-Azhar, Kairo, menilai kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto ke kampus dan bertatap muka dengan mereka membangkitkan semangat.
Dalam rangkaian lawatan Presiden Prabowo ke Kairo pada 17–19 Desember, Presiden menemui ratusan mahasiswa Indonesia di Gedung Al-Azhar Conference Center, Universitas Al-Azhar, Kairo, Rabu (18/12).
Dalam beberapa testimoni yang dikumpulkan Tim Media Presiden Prabowo Subianto, yang disiarkan di Jakarta, Jumat, salah satu mahasiswa Ahmad Baiqi Malik menyebut pertemuan itu memotivasi mereka mahasiswa Indonesia yang saat ini berkuliah di Universitas Al-Azhar.
“Kunjungan dari Pak Prabowo ini membangkitkan semangat kami sebagai mahasiswa yang mana nantinya kami akan memikul amanah yang besar untuk bangsa kita,” kata Ahmad Baiqi Malik.
Baca juga: Prabowo: D-8 tak boleh terpecah untuk bela Palestina-Lebanon
Ahmad melanjutkan Presiden saat bertemu dengan para mahasiswa juga berpesan bahwa mereka para aset bangsa yang nantinya mengemban amanah untuk membangun negeri ke depan.
“Sepulangnya nanti (ke tanah air, red.) kami membawa amanah dari negeri kita, dan membangun negeri bersama-sama. Pak Prabowo sendiri memiliki tujuan dan cita-cita besar, dan peran mahasiswa ada di situ (untuk membantu mewujudkan cita-cita, red.),” kata dia
Di Gedung Al-Azhar Conference Center, Presiden Prabowo berpidato selama 30 menit lebih di hadapan ratusan mahasiswa asal Indonesia.
Presiden Prabowo membagikan beberapa poin penting hasil pertemuannya dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi, kemudian juga memaparkan beberapa tantangan ke depan yang membutuhkan Indonesia sebagai negara kuat.
Baca juga: Prabowo ajak negara D-8 dorong perekonomian untuk dukung Palestina
Kemudian pada penghujung pidatonya, Presiden Prabowo memerintahkan Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Kairo Abdul Muta'ali mengecek keadaan mahasiswa RI di Mesir, termasuk kebutuhan dan kesulitan yang mereka hadapi.
“Dubes, Atase Pendidikan, pantau terus keadaan anak-anak kita, (termasuk) yang punya kesulitan. Saudara-saudara, nanti saya akan minta laporan dari Dubes mengenai kondisi mereka dan bagaimana kita bisa membantu mereka di sini,” kata Presiden Prabowo kepada Dubes Lutfi di hadapan para mahasiswa Indonesia.
Prabowo kemudian mengakui tak mudah untuk menempuh pendidikan di negara asing, yang jauh dari keluarga. Oleh karena itu, Presiden yakin mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Mesir punya mentalitas yang kuat.
“Tidak gampang sekolah di negara orang. Jauh dari keluarga. Saya percaya saudara-saudara tabah dan teguh, tegar,” kata Presiden.