Kota Bogor (ANTARA) - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor, Jawa Barat, memutuskan revitalisasi Pasar Merdeka yang menampung pedagang barang basah dan pedagang onderdil kendaraan.
Direktur Umum (Dirum) Perumda PPJ Samsudin di Kota Bogor, Rabu, menjelaskan revitalisasi dilakukan tidak dari nol sebab gedung pasar tersebut masih memiliki konstruksi yang kokoh.
"Pasar Merdeka disiapkan untuk pedagang barang basah seperti pedagang sayur, daging. Kemudian di lantai 2 untuk pedagang pisang dan lantai 3 untuk pedagang onderdil kendaraan, dan paling atas untuk kuliner,” ujarnya.
Baca juga: Perumda PPJ Kota Bogor: Pasar Sukasari beroperasi Juli
Samsudin mengatakan "beauty contest" atau pemilihan pelaksana revitalisasi pasar ini sudah dibuka sejak 3 April hingga 19 April 2024. Dari "beauty contest" itu, terdapat sembilan investor yang tertarik dan saat ini sedang dilakukan verifikasi administratif.
Dari sembilan investor itu yang lolos administratif hanya satu perusahaan. Perusahaan yang lolos administratif itu artinya perusahaan yang lengkap persyaratannya,” ujarnya.
Setelah verifikasi administratif, Samsudin menyebutkan ada dua seleksi lagi yakni seleksi teknik dan profitabilitas perusahaan.
Baca juga: Perumda PPJ Kota Bogor beri kemudahan untuk pedagang Pasar Jambu Dua dan Sukasari
Kemudian, lanjut dia, Perumda PPJ akan melakukan ekspose terkait dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang sudah dimiliki Perumda PPJ. Lalu pihak perusahaan yang lolos administratif akan membuat proposal pengajuan dari mulai pembangunan hingga selesai.
“Tanggal 29 Mei kita akan umumkan apakah PT tersebut layak atau tidak kita umumkan sebagai pemenang 'beauty contest' tersebut. Kami ingin Pasar Merdeka seperti apa, juga sudah kami sampaikan,” ujarnya.
Baca juga: Pasar Jambu Dua dan Pasar Gembrong Sukasari dicanangkan jadi pasar bersih
Kendati demikian, Samsudin mengatakan anggaran revitalisasi Pasar Merdeka belum diketahui nilainya. Sebab pihaknya akan melihat isi proposal yang disampaikan perusahaan tersebut.
“Anggaran tahapan kami belum ke sana, kami akan lihat proposal dari investor berapa, karena hubungannya dengan profitabilitas perusahaan tersebut,” kata Samsudin.