Blora (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Blora, Jawa Tengah, langsung merespons aksi warga menanami pohon pisang di jalan penghubung desa di Kecamatan Jiken dengan menguruk jalan rusak tersebut menggunakan tanah padas atau grosok.
"Jalan yang dikeluhkan warga statusnya merupakan jalan Perhutani, namun Pemkab Blora telah menurunkan 20 truk grosok untuk menguruk jalan rusak tersebut," kata Bupati Blora Arief Rohman di Blora, Sabtu.
Ia menyebutkan bahwa akses jalan penghubung antar Desa Cabak-Nglebur-Bleboh di Kecamatan Jiken Blora, yang ditanami pohon pisang pada Kamis (3/4), status jalannya berstatus jalur Perhutani.
"Jalur tersebut masuk kawasan hutan Perhutani," ujarnya.
Ia meminta dinas terkait, agar perjanjian kerja sama dengan pihak Perum Perhutani segera diselesaikan perpanjangannya, mengingat jalur tersebut banyak sekali dilalui truk-truk di kawasan hutan.
"Terakhir kami cek, statusnya memang jalan Perhutani. Semoga segera dikerjasamakan dengan Pemkab Blora agar dapat dibangun," ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa infrastruktur merupakan program prioritas pemerintah, terutama jalan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Baca juga: Pemkab Blora diminta gunakan dana pinjaman Rp215 miliar untuk perbaiki jalan rusak