Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar menyatakan, aplikasi Desanesha dapat menjembatani komunikasi kepala desa dengan para pakar di seluruh Indonesia.
"Dengan aplikasi tersebut, kepala desa dan pakar dapat terus bersinergi dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi desa," kata Mendes PDTT dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Menurutnya, Desanesha sangat bermanfaat untuk menghadapi sejumlah persoalan desa, seperti persoalan sanitasi dan air bersih. Persoalan itu akan cepat tertanggulangi melalui konsultasi dengan para pakar lewat Desanesha.
Baca juga: Mendes PDTT ajak semua pihak turut sukseskan gerakan perlindungan anak
"Sanitasi dan air bersih ini sejalan dengan tujuan SDGs Desa pada poin keenam," kata Gus Halim, demikian ia biasa disapa di sela peluncuran aplikasi Desanesha bersama Rektor ITB, Prof Reini Wirahadikusumah di Bandung, Jawa Barat.
Melalui aplikasi itu, ia mengatakan, nantinya berbagai rekomendasi dari Desanesha terkait laporan warga desa dapat menggunakan Dana Desa.
"Mungkin saja nantinya penyelesaian laporan menggunakan Dana Desa," tuturnya.
Ia menjelaskan, latar belakang aplikasi Desanesha dibuat adalah untuk membantu kepala desa di wilayah 3T yang selama ini kesulitan dalam mengakses informasi ataupun berkomunikasi dengan para pakar dari berbagai universitas.
Baca juga: Mendes PDTT tekankan agar penggunaan dana desa 2023 kembali fokus peningkatan SDM desa
Mendes PDTT: Aplikasi Desanesha jembatani kades dengan pakar di seluruh Indonesia
Sabtu, 11 Februari 2023 11:55 WIB
Dengan aplikasi tersebut, kepala desa dan pakar dapat terus bersinergi dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi desa.