Mataram (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menilai pengembangan teknologi tepat guna tidak ada matinya, karena selalu berhubungan dengan berbagai kebutuhan dan menjadi jawaban atas beragam tantangan masyarakat desa.
"Teknologi tepat guna selalu berhubungan dengan berbagai kebutuhan dan tantangan yang dihadapi masyarakat pada level desa. Ini yang saya sebut teknologi tepat guna tidak akan pernah ada matinya," kata Gus Halim, sapaan akrab Abdul Halim Iskandar dalam acara Gala Dinner dan Malam Pejuang Inovasi Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara (GTTGN) Ke-25 di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Minggu malam.
Ia pun menyampaikan bahwa salah satu perbedaan mencolok di antara teknologi tepat guna dan teknologi-teknologi lainnya adalah terkait dengan kearifan lokal.
Baca juga: Mendes PDTT: Mulai 2024 dana desa diprioritaskan untuk permodalan BUMDes
Menurut Gus Halim, pengembangan teknologi tepat guna bertumpu pada kearifan lokal sehingga senantiasa mampu menjawab beragam tantangan yang dihadapi oleh masyarakat, terutama masyarakat desa.
Dalam kesempatan yang sama, Gus Halim juga menyinggung mengenai lokasi penyelenggaraan GTTGN Ke-25 di Nusa Tenggara Barat. Menurut dia, selama tiga kali membuka secara resmi GTTGN, penyelenggaraan GTTGN di Nusa Tenggara Barat adalah yang paling indah.
Mendes PDTT nilai pengembangan teknologi tepat guna tidak ada matinya
Minggu, 14 Juli 2024 22:00 WIB