Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar mengingatkan para pendamping desa di Tanah Air bahwa aspek kultural merupakan jati diri mereka yang harus dijaga.
"Aspek kultural ini jadi jati diri pendamping desa, jadi harus tetap dijaga dan dipertahankan," kata Gus Halim, sapaan akrab Abdul Halim Iskandar saat bertemu pendamping desa di Kabupaten Mojokerto dan Pasuruan, Jawa Timur, sebagaimana dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.
Sebelumnya, ia menyampaikan contoh dari wujud aspek kultural yang menjadi jati diri pendamping desa adalah mereka harus merepresentasikan budaya dan kultur dari masyarakat desa yang didampingi.
Baca juga: Mendes sebut program TEKAD jadi solusi memajukan kampung di Indonesia
Baca juga: Mendes PDTT nilai pengembangan teknologi tepat guna tidak ada matinya
Baca juga: Mendes sebut program TEKAD jadi solusi memajukan kampung di Indonesia
Baca juga: Mendes PDTT nilai pengembangan teknologi tepat guna tidak ada matinya
Dalam kesempatan yang sama, Gus Halim mengapresiasi kinerja para pendamping desa atau yang dikenal sebagai Tim Pendamping Profesional (TPP) itu. Menurutnya, sejauh ini pendamping desa di Indonesia telah bekerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Saya mengapresiasi kerja pendamping desa yang selama ini sudah pada jalur yang benar, sesuai situasi dan kebutuhan," kata dia.
Ia mengingatkan bahwa pendamping desa sejatinya memiliki dua tugas, yaitu terkait dengan pembangunan desa dan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) setempat. Dengan demikian, harapan dan cita-cita warga desa yang mereka dampingi dapat terwujud.
Selain itu, lanjutnya, pendamping desa juga harus tegak lurus pada pihak-pihak di Kemendes PDTT, termasuk pegawai pemerintah atau para birokrat.
"Kekuatan pendamping desa ada di birokrasi," kata Gus Halim.
Baca juga: Mendes PDTT: Mulai 2024 dana desa diprioritaskan untuk permodalan BUMDes
Oleh karena itu, ia meminta seluruh pendamping desa di Indonesia terus melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan birokrat dan Kemendes PDTT.
Dalam pertemuannya dengan para pendamping desa di Kabupaten Mojokerto dan Pasuruan itu, Gus Halim didampingi oleh sejumlah pihak, di antaranya Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendes PDTT Luthfiyah Nurlaela, Sekretaris BPSDM Rosyid, dan Kepala Pusat Pemberdayaan Masyarakat Kemendes PDTT, Nursaid.
Sebelum bertemu dengan para pendamping desa, Gus Halim juga mengunjungi Desa Wisata Ketapanrame untuk melihat langsung destinasi wisata dan fasilitas yang ada di sana.