Kota Bogor (ANTARA) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengajak masyarakat menjadikan Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) tidak hanya sebuah kompetisi, melainkan juga sebagai upaya pembinaan mencetak generasi Islami dan Qurani.
"Saya bersyukur karena dinasehati banyak, diberikan saran banyak, disodorkan konsep oleh para ulama, para ustadz, para pengurus MUI, DMI, agar tidak hanya lomba tidak hanya festival tapi juga pembinaannya," kata Bima di Kota Bogor, Senin.
Bima mengutarakan dalam pembukaan (MTQ) ke-41 yang dilaksanakan di Gedung Pusat Pengembangan Islam Bogor (PPIB), Jalan Pajajaran, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Senin (12/12) diharapkan menambah semangat masyarakat mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Baca juga: Bima Arya sampaikan ini saat tutup MTQ ke-38 Kota Bogor
Wali Kota Bogor itu menyampaikan atas berbagai saran dari para ulama, muncul program yang telah lama diluncurkan untuk memberikan insentif kepada guru ngaji, program Bogor mengaji dan santunan untuk ustadz-ustadzah, guru ngaji, marbot yang meninggal dunia serta pelaksanaan pendidikan dasar ulama serta Dai sebaya yang diadakan oleh MUI Kota Bogor.
"Ini semua adalah konteks pembinaan sehingga kita memiliki sistem yang menyeluruh," katanya.
Ketua LPTQ Kota Bogor, Ade Sarmili mengatakan, MTQ bagi LPTQ bukanlah sebuah muara akhir dalam penilaian keagamaan di Kota Bogor, namun merupakan Ijtihad atau usaha sungguh-sungguh dalam membina keagamaan di Kota Bogor.
Baca juga: Dedie A Rachim buka MTQ ke-38 tingkat Kota Bogor
"Oleh karenanya MTQ bukanlah satu-satunya instrumen untuk menilai pembinaan keagamaan di Kota Bogor," ujarnya.
Ade menyampaikan apresiasi kepada Wali Kota Bogor Bima Arya yang terus melakukan usaha atau ikhtiar bahkan usaha sungguh-sungguh atau Ijtihad dengan berbagai program yang diluncurkan, seperti program Bogor mengaji yang tujuannya membentuk karakter masyarakat yang cinta terhadap kitab suci Al-Quran.
Bima Arya ajak jadikan MTQ upaya cetak generasi Islami dan Qurani
Selasa, 13 Desember 2022 6:59 WIB
Saya bersyukur karena dinasehati banyak, diberikan saran banyak, disodorkan konsep oleh para ulama, para ustadz, para pengurus MUI, DMI, agar tidak hanya lomba tidak hanya festival tapi juga pembinaannya.