Kuala Lumpur, Malaysia (ANTARA) - Direktur Akses Pembiayaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI Anggara Hayun Anujuprana mengatakan pihaknya mengupayakan pembiayaan bagi para pelaku usaha kuliner Indonesia di luar negeri agar dapat semakin memperkenalkan Tanah Air melalui sektor makanan dan minuman (F&B).
“Misalnya, nanti akan ada (jenama kuliner Indonesia) di London. Kita dorong (mendapatkan pembiayaan), tujuannya supaya diaspora di London nanti mereka mau dan mendapatkan pembiayaan untuk membuka restoran Indonesia di luar negeri. Kita dorong supaya restoran itu dibuka ke luar negeri dan mengajak wisatawan mancanegara ke Indonesia,” kata Hayun saat dijumpai di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (17/10) petang.
Lebih lanjut, Hayun mengatakan hal tersebut senada dengan kampanye Kemenparekraf di sektor kuliner bertajuk “Indonesia Spice Up The World”.
Baca juga: Ini cara Kemenpar memromosikan kuliner Indonesia di luar negeri
Kampanye ini ditujukan untuk mendukung kehadiran kuliner Indonesia di mancanegara. Selain itu, program ini menargetkan 4.000 restoran Indonesia di luar negeri dan meningkatkan nilai ekspor bumbu serta rempah-rempah menjadi 2 miliar dolar AS (sekitar Rp29 triliun).
Saat ditanya soal indikator jenama atau tempat makan Indonesia yang nantinya akan mendapatkan dukungan pemerintah untuk melebarkan sayapnya di kancah internasional, Hayun mengatakan salah satunya adalah tingkat kesadaran masyarakat Indonesia akan sebuah jenama (brand awareness) yang sudah tinggi di dalam negeri.
Menurutnya, hal tersebut diharapkan dapat membantu jenama lokal untuk semakin mudah memperluas jangkauannya, serta membawa budaya Indonesia ke luar negeri.
“Dari sana, upaya Kemenparekraf adalah ‘mencomblangkan’ atau business matching (jenama lokal) dengan investor (sumber pembiayaan),” ujar Hayun.