Jakarta (ANTARA) - Universitas Internasional Papua (UIP) resmi melepas 70 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional Perdana untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di lima kampung pada Distrik Vanimo–Green River, Provinsi West Sepik, Papua Nugini (PNG).
Program ini menjadi tonggak bersejarah bagi UIP sekaligus memperkuat diplomasi pendidikan, hubungan sosial-budaya, dan kerja sama masyarakat perbatasan antara Republik Indonesia dan Papua Nugini.
Rektor Universitas Internasional Papua Izak Morin dalam keterangannya, Kamis menegaskan bahwa program ini bukan sekadar kegiatan akademik, tetapi merupakan bagian dari misi strategis UIP dalam membangun jejaring internasional berbasis kawasan Pasifik.
“Program KKN internasional ini adalah langkah besar UIP dalam membangun peran perguruan tinggi sebagai jembatan persahabatan antarbangsa. Kami berterima kasih kepada Pemerintah Papua Nugini, Pemerintah Provinsi Papua, serta Pemerintah West Sepik yang telah membuka ruang kolaborasi ini,” tegas Izak.
Pelepasan dilaksanakan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, Kampung Mosso, Distrik Muara Tami, Jayapura, Senin, 8 Desember 2025, dihadiri lebih dari 100 peserta dan tamu undangan.
Sebanyak 70 mahasiswa yang diberangkatkan didampingi oleh 11 dosen melaksanakan KKN di lima kampung tujuan, yaitu Wutung, Musu, Yako, Waromo, dan Vanimo (Lido) .
Berbasis Kerja Sama Resmi Internasional
Kegiatan KKN Internasional UIP ini merupakan implementasi nyata dari Nota Kesepahaman (MoU) tahun 2023 antara Universitas Internasional Papua dan Dinas Pendidikan Provinsi West Sepik, Papua Nugini, yang juga sejalan dengan komitmen kerja sama bilateral Pemerintah Indonesia dan Papua Nugini di bidang pendidikan dan pembangunan masyarakat perbatasan.
Gubernur West Sepik Tony Wou-Wou, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kerja sama antar pemerintah yang telah disepakati sejak tahun 2022.
“Kegiatan ini memperkuat kerja sama Indonesia–Papua Nugini, khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia generasi muda. Kami menyambut baik kehadiran mahasiswa UIP di wilayah kami,” tegasnya.
Tony Wou-Wou menegaskan bahwa, sebagai pemegang otoritas wilayah Provinsi West Sepik, ia segera merealisasikan pengiriman putra-putri asal Provinsi West Sepik PNG untuk melanjutkan pendidikan tinggi di UIP setiap tahunnya.
Pendiri Universitas Internasional Papua, Samuel Tabuni menekankan bahwa program ini merupakan bagian dari visi jangka panjang UIP untuk menjadikan Papua sebagai pusat perjumpaan intelektual dan kebudayaan di kawasan Pasifik.
“Ini adalah sejarah bagi UIP dan bagi kalian, para mahasiswa, Jadikanlah momentum ini sebagai ladang pembelajaran dan pengabdian terbaik,” ujarnya.
UIP meyakini bahwa KKN Internasional ini bukan hanya memperluas pengalaman akademik mahasiswa, tetapi juga memperkuat peran Indonesia sebagai negara sahabat yang aktif membangun relasi kemanusiaan dan pendidikan di kawasan perbatasan.
UIP lepas mahasiswa program KKN Internasional perdana ke Papua Nugini
Kamis, 11 Desember 2025 20:37 WIB
UIP lepas mahasiswa program KKN Internasional perdana ke Papua Nugini (ANTARA/HO-UIP)
