Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengajak Jepang berinvestasi di sektor kesehatan dan pangan dalam pertemuannya dengan Gubernur Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Nobumitsu Hayashi.
"Sektor kesehatan sudah mengembangkan layanan kesehatan di Kawasan Ekonomi Khusus yaitu di KEK kesehatan di Sanur Bali. Di KEK boleh melakukan penelitian clinical-trial dan memungkinkan dokter asing untuk bisa praktik," kata Menko Airlangga dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.
Airlangga mengingatkan sejalan dengan terjadinya krisis global yang salah satunya di bidang pangan dan pupuk, maka dirinya pun mengundang JBIC untuk membiayai.
Gubernur Hayashi menanggapi dengan sangat mendukung investasi di bidang pangan dan pupuk yang meningkat seiring bertambahnya jumlah populasi penduduk.
Baca juga: Presiden Jokowi terima Direktur Pelaksana IMF bahas perekonomian
"Namun, pangan dan pupuk ini memerlukan supply chain yang baik. JBIC akan sangat mendukung investasi baru di pangan dan pupuk," ujar Hayashi.
Airlangga juga menyampaikan bahwa JBIC berperan besar dalam pembangunan ekonomi Indonesia sebagai sumber pendanaan maupun penasihat dalam berbagai proyek infrastruktur.
JBIC setiap tahun membuat survei atas perusahaan manufaktur Jepang yang melakukan bisnis di luar Jepang (Survey on Overseas Business Operations by Japanese Manufacturing Companies). Namun pada hasil survei tahun 2021, dari Daftar "Promising Countries for Overseas Business", Indonesia masih di peringkat ke-6 atau di bawah Vietnam dan Thailand.
Oleh karenanya, kata Airlangga, Indonesia ingin lebih tinggi dari Vietnam dan Thailand. Hal tersebutlah yang menjadi alasan utama dirinya yang didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menemui JBIC di Tokyo.
Baca juga: BI luncurkan Gerakan Sinergi Nasional Ekonomi dan Keuangan Digital
JBIC memiliki spesialisasi yang salah satunya adalah pembiayaan di sektor energi dan Menko Airlangga ingin JBIC turut terlibat dalam beberapa proyek infrastruktur utama seperti pembangkit listrik Tanjung Jati-B, Jawa 1, dan pembangkit panas bumi Sarulla dan Muara Laboh, serta proyek LNG Tangguh.
"Proyek-proyek ini menyediakan sumber energi yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi Indonesia," ujar Airlangga.
Selain itu, pertemuan tersebut juga membahas Proyek Masela yang akan menjadi semakin strategis.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menko Airlangga ajak Jepang investasi di sektor kesehatan dan pangan