Kongres ke-5 Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) yang berlangsung di Puri Begawan Kota Bogor, Jumat, dihadiri sekitar 40 kepala daerah guna membahas sejumlah isu penting terkait perannya terhadap pemulihan ekonomi melalui sektor pariwisata.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, usai membuka kongres tersebut mengatakan 40 kepala daerah akan membahas isu penting yang pertama melanjutkan kembali gerakan pelestarian kota pusaka, cagar budaya dan kedua, mendiskusikan bagaimana memulihkan ekonomi melalui gerakan kota pusaka sebagai tempat wisata.
"Pembukaan kongres dihadiri oleh 40 kepala daerah, para senior, dan tokoh-tokoh yang kami berikan penghargaan karena kiprahnya dalam memajukan jaringan kota pusaka," kata Bima.
Baca juga: Wali Kota Bogor gelar resepi sambut tamu delegasi Kongres ke-5 JKPI
Kongres ke-5 JKPI yang diawali oleh Presiden Joko Widodo saat menjabat Wali Kota Solo, kata Bima juga dihadiri putranya Gibran Rakabuming Raka yang kini melanjutkan kiprahnya sebagai wali kota untuk ikut mendiskusikan isu-isu penting tersebut.
Menurutnya, JKPI memerlukan langkah cepat untuk bisa berperan dalam pemulihan ekonomi melalui keunggulan kota-kota pusaka yang ada di Indonesia.
Bima memandang seiring pembangunan infrastruktur pemerintah yang sudah tersebar di nusantara, Kota Pusaka tidak hanya akan merawat gedung-gedung tua peninggalan sejarah tetapi harus mampu membuka pariwisata yang aktif berkontribusi dalam hal ekonomi.
"Sekali lagi, Jaringan Kota Pusaka ke depan diharapkan bukan hanya merawat gedung-gedung tua tetapi membuka pariwisata yang menggerakkan ekonomi dengan penuh syarat makna," kata Bima.
Baca juga: Wali Kota Bogor pastikan beri pelayanan terbaik pada Kongres JKPI
Wali Kota Bogor itu juga menuturkan Kota Pusaka perlu menggali nilai sejarah yang memberi pesan untuk masa depan, seperti Kerajaan Sunda Pakuan Pajajaran yang menjalankan pemerintahannya terbuka dan melayani keberagaman.
"Jadi semangat kota pusaka ke depan semangat keberagaman, ini yang digali turun menurun dari masa ke masa," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif JKPI Pusat Asfarinal Nanang menambahkan bahwa kongres JKPI kali ini bisa meningkat kota-kota pusaka, termasuk tuan rumah Kota Bogor menonjolkan peninggalan-peninggalan sejarah di Indonesia menjadi warisan dunia, sebab banyak sekali warisan dunia dari Indonesia sudah diajukan untuk dinobatkan sebagai warisan dunia.
Baca juga: Kota Bogor sudah siap gelar Kongres JKPI ke V
"Bagaimana meningkatkan Bogor sendiri ingin menjadi world heritage, ini yang kita rumuskan nantinya dengan anggota yang lain, sepakat siapa yang harus didorong dulu untuk menyandang warisan dunia tersebut," katanya.
Selain itu, katanya, kongres JKPI ini juga bisa menjadi contoh kegiatan yang digagas dengan rapih dan menerapkan protokol kesehatan yang baik. "Tentunya pada saat kongres membuat dan memberikan harapan kota pusaka siap terlepas dari pandemi, apa langkah-langkah strategi yang mau diambil," ujar Asfarinal Nanang.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, usai membuka kongres tersebut mengatakan 40 kepala daerah akan membahas isu penting yang pertama melanjutkan kembali gerakan pelestarian kota pusaka, cagar budaya dan kedua, mendiskusikan bagaimana memulihkan ekonomi melalui gerakan kota pusaka sebagai tempat wisata.
"Pembukaan kongres dihadiri oleh 40 kepala daerah, para senior, dan tokoh-tokoh yang kami berikan penghargaan karena kiprahnya dalam memajukan jaringan kota pusaka," kata Bima.
Baca juga: Wali Kota Bogor gelar resepi sambut tamu delegasi Kongres ke-5 JKPI
Kongres ke-5 JKPI yang diawali oleh Presiden Joko Widodo saat menjabat Wali Kota Solo, kata Bima juga dihadiri putranya Gibran Rakabuming Raka yang kini melanjutkan kiprahnya sebagai wali kota untuk ikut mendiskusikan isu-isu penting tersebut.
Menurutnya, JKPI memerlukan langkah cepat untuk bisa berperan dalam pemulihan ekonomi melalui keunggulan kota-kota pusaka yang ada di Indonesia.
Bima memandang seiring pembangunan infrastruktur pemerintah yang sudah tersebar di nusantara, Kota Pusaka tidak hanya akan merawat gedung-gedung tua peninggalan sejarah tetapi harus mampu membuka pariwisata yang aktif berkontribusi dalam hal ekonomi.
"Sekali lagi, Jaringan Kota Pusaka ke depan diharapkan bukan hanya merawat gedung-gedung tua tetapi membuka pariwisata yang menggerakkan ekonomi dengan penuh syarat makna," kata Bima.
Baca juga: Wali Kota Bogor pastikan beri pelayanan terbaik pada Kongres JKPI
Wali Kota Bogor itu juga menuturkan Kota Pusaka perlu menggali nilai sejarah yang memberi pesan untuk masa depan, seperti Kerajaan Sunda Pakuan Pajajaran yang menjalankan pemerintahannya terbuka dan melayani keberagaman.
"Jadi semangat kota pusaka ke depan semangat keberagaman, ini yang digali turun menurun dari masa ke masa," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif JKPI Pusat Asfarinal Nanang menambahkan bahwa kongres JKPI kali ini bisa meningkat kota-kota pusaka, termasuk tuan rumah Kota Bogor menonjolkan peninggalan-peninggalan sejarah di Indonesia menjadi warisan dunia, sebab banyak sekali warisan dunia dari Indonesia sudah diajukan untuk dinobatkan sebagai warisan dunia.
Baca juga: Kota Bogor sudah siap gelar Kongres JKPI ke V
"Bagaimana meningkatkan Bogor sendiri ingin menjadi world heritage, ini yang kita rumuskan nantinya dengan anggota yang lain, sepakat siapa yang harus didorong dulu untuk menyandang warisan dunia tersebut," katanya.
Selain itu, katanya, kongres JKPI ini juga bisa menjadi contoh kegiatan yang digagas dengan rapih dan menerapkan protokol kesehatan yang baik. "Tentunya pada saat kongres membuat dan memberikan harapan kota pusaka siap terlepas dari pandemi, apa langkah-langkah strategi yang mau diambil," ujar Asfarinal Nanang.