Bandung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) melalui organisasi kemanusiaan bentukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Jabar Quick Response (JQR) membantu pembangunan jembatan gantung yang terbentang di atas Sungai Cikidang di Desa Tenjolaut, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi.
"Saat ini warga Desa Tenjolaut, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat,kini bisa menikmati akses jembatan gantung yang terbentang kokoh di atas Sungai Cikidang," kata Koordinator Kanal Jembatan JQR, Mulla Panggabean dalam siaran persnya, Jumat.
Mulla menuturkan kebutuhan jembatan gantung adalah salah satu kanal aduan di JQR dan msyarakat bisa melaporkan ke website jabar.id atau media sosial JQR jika memiliki persoalan terkait kebutuhan akses jembatan untuk mobilisasi keseharian warga.
"Selama ini banyak warga melaporkan soal kebutuhan jembatan gantung di daerahnya karena terputusnya akses ekonomi, pendidikan dan pelayanan lainnya. Maka daripada itu kemudian jadi isu kemanusiaan yang wajib direspon oleh JQR," kata Mulla.
Baca juga: Jembatan gantung sepanjang 70 meter di Sukabumi putus akibatkan belasan warga luka
Sebelumnya, kata dia, warga Desa Tenjolaut harus turun melawan derasnya aliran air sungai untuk mendapatkan akses pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lainnya.
Bahkan warga nekat dan bertaruh nyawa ketika menyeberangi Sungai Cikidang dengan lebar sekitar 50 meter itu dan jika aliran sungai sedang deras, akses satu-satunya Desa Tenjolaut untuk keluar masuk ke wilayah lainnya itu tak bisa dilewati.
Dalam proses pembangunan jembatan gantung itu, tim JQR bergotong-royong dengan warga desa.
Hal ini adalah wujud dari community development yang dilakukan JQR untuk setiap pelaksanaan pembangunan jembatan.
Tujuannya, lanjut Mulla, pembangunan jembatan bukan hanya membangun infrastruktur namun juga etos yang selama ini ada di desa yakni gotong royong.
Baca juga: Wow, jembatan gantung terpanjang se-Asia jadi ikon Sukabumi
"Dan jauh hari sebelum pembangunan kami melakukan assesmen dan sosialisasi sampai membentuk kelompok kerja sehingga ujungnya bukan hanya membangun infrastruktur tapi juga menghubungkan manusia dengan manusia," kata dia.
Partisipasi warga dipadukan dengan tim teknis pengerjaan dapat memotong waktu pembangunan. Disamping itu, warga juga akan timbul rasa memiliki, sehingga ke depan turut merawat jembatan yang dibangun.
"Untuk pengerjaan melalui jasa kontraktor akan lebih lama, kunci kecepatan adalah partisipasi masyarakat dengan tim teknis pengerjaan, disini seminggu selesai," katanya.
Selain gotong royong dengan warga, JQR juga berkolaborasi dengan pihak swasta Bank Jabar Banten (BJB) dan Vertical Rescue Indonesia (VRI).
Menurut Mulla, JQR sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan siapa pun dan mengajak untuk bersama menuntaskan permasalahan kemanusiaan di Jawa Barat.
Baca juga: Anggota DPR dorong realisasi jembatan gantung Bekasi
"Jadi sesuai dengan amanat Gubernur Jawa Barat, untuk percepatan menyelesaikan permasalahan kemanusiaan kami harus mengedepankan cara-cara kolaborasi, selama itu urusan kemanusiaan mari kita bersama selesaikan," ujar Mulla.
Kepala Desa Tenjolaut Soleh, mewakili warga, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Dia menuturkan jembatan gantung tersebut sangat penting bagi kehidupan warga Desa Tenjolaut.
"Dengan hadirnya jembatan ini maka sekitar 1.600 penduduk Desa Tenjolaut bisa menyeberang Sungai Cikidang dengan tenang, ini yang kami inginkan selama ini," katanya.
JQR bantu pembangunan jembatan gantung di atas Sungai Cikidang
Jumat, 1 Oktober 2021 14:35 WIB
Saat ini warga Desa Tenjolaut, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat,kini bisa menikmati akses jembatan gantung yang terbentang kokoh di atas Sungai Cikidang.