Jakarta (Antara Megapolitan) - Duta Besar Kolombia untuk Indonesia Alfonso Garzon mengatakan Indonesia bisa memiliki potensi pasar hingga 1,5 miliar penduduk dari negara-negara yang mengadakan perjanjian perdagangan bebas dengan Kolombia.
"Ini bagi Indonesia kita berguna bagi partner pengusahanya yang mana membuka kesempatan bisnis baru tidak hanya bagi 49 juta penduduk di Kolombia namun juga untuk 1,5 miliar penduduk yang ada melalui perjanjian perdagangan yang kami miliki," katanya di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Investasi Kolombia-Indonesia, di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan pasar prospektif itu akan terwujud jika Indonesia dan Kolombia semakin mempererat hubungan bilateralnya seperti di sektor perdagangan.
Ia mengatakan KTT Investasi pertama itu menunjukkan bagi pengusaha Kolombia dan Indonesia tentang kesempatan yang ada dalam pertukaran jasa maupun juga barang antar kedua negara. Sebanyak 1,5 miliar penduduk itu berasal dari negara-negara yang masuk dalam perjanjian perdagangan bebas dalam 45 perjanjian.
"Ada 45 perjanjian yang ditandatangani Kolombia, contohnya dengan Amerika Serikat, Uni Eropa, Korea dan Jepang," ujarnya.
Ia mengatakan sebelumnya ada tantangan secara mental yakni jarak yang menghalangi antara Kolombia dan Indonesia. Seiring dengan berkembangnya teknologi, transaksi perdagangan dapat lebih cepat dilakukan.
Dalam pertemuan itu, banyak peluang kerja sama yang dapat dilakukan di berbagai sektor seperti pertanian, industri, kesehatan, energi dan air kesehatan, energi air termasuk pertukaran pengetahuan, pengalaman dan bisnis.
Selain itu, dengan kerja sama yang lebih intensif dengan Kolombia, ia menambahkan Indonesia akan dapat menunjukkan keberadaannya di Amerika Latin dan negara-negara yang bekerja sama dengan Kolombia
"Karena Indonesia yakin bahwa dengan melakukan hubungan dengan Kolombia bisa melakukan potensi keberadaanya di Amerika Latin," ujarnya.