Kathmandu, (Antara/Xinhua-OANA/ Antara Megapolitan) - Seluruh Kota Kathmandu, Ibu Kota Nepal, berguncang keras; banyak gedung ambruk, dan puing serta reruntuhan terlihat berserakan di jalan yang retak-retak.
Seorang wartawan Xinhua di Kathmandu telah menyaksikan gempa bumi dengan kekuatan 7,8 pada Skala Richter yang mengguncang wilayah kurang dari 60 kilometer dari Kathmandu, pada pukul 11.45 waktu setempat (13.00 WIB) pada Sabtu (25/4).
Pemerintah Nepal pada Ahad (26/4) menyatakan lebih dari 2.430 orang tewas di negeri itu sehari setelah gempa kuat mengguncang negara miskin di Himalaya tersebut.
Sedikitnya 1.152 orang meninggal di Ibu Kota Nepal, dan jumlah orang yang cedera di seluruh negeri tersebu naik jadi 5.900, kata mereka. Mereka memperingatkan jumlah korban jiwa bisa bertambah lagi sementara upaya pencarian dan pertolongan terhambat oleh jalan yang rusak, saluran komunikasi tak berfungsi dan tanah longsor.
Gempa mendadak tersebut membuat seluruh Ibu Kota Nepal dilanda kekacauan dan panik, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin siang. Warga berkerumun di jalan dan tempat terbuka lain.
Saluran telekomunikasi terganggu di seluruh negeri itu, dan banyak orang tak bisa ditemukan.
Seorang saksi mata mengatakan kepada Xinhua bahwa satu gedung hotel berbintang empat telah ambruk dan banyak tamu terjebak di dalamnya.
Personel polisi dan militer berusaha membantu orang yang terjebak di bawah reruntuhan. Tim ambulans dan pertolongan telah dikirim ke daerah yang paling parah dilanda gempa, sementara beberapa helikopter terbang di atas Kota Kathmandu, yang memiliki satu juta warga.
Satu rumah sakit di dekat daerah pusat kota sudah dipenuhi orang yang berusaha memperoleh pertolongan pertama. Orang yang cedera dirawat di tempat penampungan sementara di luar rumah sakit.
Cuaca cerah di Kathmandu pada Ahad sehingga tak mengganggu operasi pertolongan.
Gempa juga memporak-porandakan banyak tempat bersejarah di kota tersebut. Dua-pertiga bangunan Bundaran Durbar di Kathmandu, Lokasi Warisan Dunia UNESCO, berubah jadi tumpukan puing, sementara tembok tempat raja kuno Nepal hancur berkeping-keping.
Selain itu, Menara Dharahara, yang bersejarah dan dibangun pada 1832, nyaris ambruk total, sementara banyak orang dikhawatirkan tertimbun di bawah reruntuhan.
Bandar Udara Kathmandu telah ditutup untuk sementara.
Xie Bin, seorang wisatawan Tionghoa di Nepal, mengatakan kepada Xinhua kelompok pariwisatanya, yang terdiri atas sebanyak 200 warga negara Tiongkok, terjebak di Bandar Udara Kathmandu, tapi tak seorang pun cedera.
Menurut Cheng Ji, Kanselir di Kedutaan Besar Tiongkok di Nepal, dua orang Tionghoa yang bekerja di perbatasan Tiongkok-Nepal, tewas akibat gempa itu.
Ia juga mengatakan banyak wisatawan Tionghoa melakukan perjalanan dengan jalan kaki di negara yang prasarananya masih terbelakang. Kedutaan besar tersebut masih memerlukan waktu untuk memberikan laporan akurat mengenai orang Tionghoa yang menjadi korban.
Gempa susulan terus mengguncang wilayah itu beberapa jam setelah gempa pertama. Banyak orang masih menunggu di tempat terbuka pada Ahad, karena khawatir terhadap gempa kuat lain.
Penerjemah: Chaidar.
Gempa Kuat Bikin Ibu Kota Nepal Dilanda Kekacauan, Panik
Senin, 27 April 2015 15:06 WIB
Gempa mendadak tersebut membuat seluruh Ibu Kota Nepal dilanda kekacauan dan panik."