Depok (ANTARA) - Tiga mahasiswa Program Studi Hubungan Masyarakat, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI), meraih posisi kedua dalam lomba nasional Pemuda Indonesia Awards kategori PR Deck yang diadakan oleh Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Indonesia.
Ketiga mahasiswa ini, Futihat Nurul Karimah, Hurin Nazhifah Mumtaz, dan Quinta Ayu Maharani, tergabung dalam tim bernama Spread Love.
Ketua Program Studi Hubungan Masyarakat, Mareta Maulidiyanti, S.Sos., M.M., dalam keterangannya, Minggu menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil pembelajaran berbasis praktik yang diterapkan di Vokasi UI.
“Dengan menghadirkan praktisi di dunia kehumasan, kami ingin mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan melalui studi kasus yang terjadi di dunia industri secara nyata," katanya.
Baca juga: Mahasiswa FFUI raih juara 2 olimpiade farmasi Indonesia 2024
Hal ini terbukti dari keberhasilan Tim Spread Love melalui penyampaian pesan tentang nilai budaya pada kompetisi PR Deck tersebut. Saya berharap agar mereka juga memanfaatkan kompetisi ini sebagai pengalaman dan pembelajaran dari proses perkuliahan mereka,.
Kompetisi PR Deck adalah bagian dari World Public Relations Forum 2024 yang digelar di Nusa Dua, Bali.
Kompetisi berlangsung sejak Oktober hingga November 2024 dan diikuti mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Kampanye bertajuk “Kembali ke Akar” yang mereka ajukan mengangkat isu rendahnya partisipasi generasi muda dalam melestarikan nilai tradisi, khususnya subak di Desa Jatiluwih, Bali.
Dengan strategi filosofis berbasis fase hidup lahir, tumbuh, kembang, dan kembali ke akar mereka berhasil meningkatkan kesadaran generasi muda Bali tentang pentingnya melestarikan tradisi subak.
“Permasalahan subak, irigasi, maupun pertanian yang ada, bukan disebabkan karena generasi muda tidak mengetahui teknik yang efektif," kata Futihat.
Baca juga: Mahasiswa UI raih juara pertama di ajang Ascomfest 2024
Tetapi, kami melihat permasalahan tersebut diakari oleh generasi muda yang tidak paham mengenai nilai dan budayanya.
Sehingga, alih-alih berfokus pada penjelasan terkait teknik pertanian, kami lebih berfokus untuk membangun kesadaran generasi terhadap jati diri dan nilai budaya lokal mereka. Kami percaya bahwa memahami kedua hal tersebut adalah solusi dari berbagai permasalahan lingkungan yang dihadapi.
Subak, sistem irigasi tradisional yang diterapkan petani Bali sejak abad ke-11, telah diakui sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO sejak 2012. Melalui survei yang dilakukan oleh tim, ditemukan bahwa 90 persen responden di Desa Jatiluwih merasa masalah utama di wilayah mereka adalah minimnya kepedulian generasi muda terhadap tradisi pertanian.
Dalam kampanye ini, Tim Spread Love melibatkan tokoh-tokoh berpengaruh untuk menyampaikan pesan yang relevan dengan audiens muda, menghubungkan nilai-nilai tradisi dengan inovasi modern.
Baca juga: Mahasiswa UI jadi juara dunia di Unesco Youth Hackathon 2024
“Melalui kampanye ini, kami ingin generasi muda menyadari bahwa menjaga tradisi tidak harus bertentangan dengan modernisasi, tetapi justru saling melengkapi," katanya.
Tim Spread Love berharap pencapaian ini menginspirasi generasi muda untuk terus menciptakan ide-ide kreatif yang relevan, sekaligus memberikan solusi nyata untuk isu lingkungan melalui kesadaran akan nilai budaya.
Mahasiswa UI raih juara dua lomba dari PR Deck Perhumas Indonesia
Minggu, 1 Desember 2024 21:04 WIB
Dengan menghadirkan praktisi di dunia kehumasan, kami ingin mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan melalui studi kasus yang terjadi di dunia industri secara nyata.