Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Swiss Ngurah Swajaya menyampaikan bahwa Indonesia dan Swiss memiliki landasan kerja sama ekonomi yang kuat.
"Ini terlihat dengan adanya Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan EFTA yang berlaku sejak 2021 serta Bilateral Investment Treaty Indonesia-Swiss yang berlaku sejak 1 Agustus 2024," kata Ngurah Swajaya pada dialog bisnis ASEAN-Swiss yang diselenggarakan KBRI Bern bertajuk Promoting Sustainability and Digitalization Partnerships, di Unlimitrust Campus SICPA di Prilly, Lausanne, Swiss.
Ngurah dalam keterangannya, Selasa mengatakan pihaknya juga menyambut positif dialog bisnis yang melibatkan 10 negara anggota ASEAN tersebut. Terutama, dalam menyikapi potensi investasi di ASEAN terkait dengan isu-isu prioritas seperti sustainability, ekonomi hijau, dan ekonomi digital yang berpotensi berkembang pesat.
Ia juga melihat SICPA dalam kiprah bisnisnya berfokus pada solusi pengamanan uang kertas, dokumen sekuriti dan produk-produk strategis dalam perekonomian, serta jadi mitra terpercaya bagi pemerintah, bank sentral, dan pelaku industri di lebih dari 180 negara di seluruh dunia.
Salah satunya di Indonesia, tinta sekuriti SICPA ikut mengamankan uang kertas Rupiah sejak 1950-an. Pabrik tinta sekuriti dibangun pertama kali pada 1996 dan sejak 2002 jadi bagian tak terpisahkan dari Kawasan Percetakan Sekuriti Terpadu Peruri di Karawang, bersamaan dengan berdirinya perusahaan patungan antara SICPA dan Peruri pada 2002.
Sebagai informasi, berdasarkan keahliannya dalam keamanan fisik, teknologi digital, dan data science, SICPA sejak 2000-an telah mengembangkan dan menerapkan solusi autentikasi produk dan pelacakan di 22 negara, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pemerintah dalam memerangi pemalsuan, perdagangan ilegal, dan penghindaran pajak.
Director of Strategic Affairs SICPA Jean-Philippe Gaudin mengatakan seiring dengan meningkatnya upaya pemalsuan yang meluas ke berbagai produk, termasuk produk-produk strategis seperti obat-obatan, benih, pupuk, pestisida dan lainnya, kebutuhan atas solusi perlindungan yang teruji dan terintegrasi menjadi semakin dirasakan di berbagai sektor.
Di antaranya, lebih dari 100 miliar produk dan 60 miliar liter BBM di seluruh dunia diproteksi SICPA’s platform for sovereignty, yaitu solusi yang mengintegrasikan fitur keamanan fisik dan digital untuk mencegah pemalsuan, perdagangan ilegal, serta meningkatkan kepatuhan pelaku industri dalam memenuhi kewajiban pajak dan cukai kepada negara.
"Berdasarkan pengalaman hampir 100 tahun dan inovasi terus-menerus, SICPA secara aktif mengembangkan solusi digitalnya, termasuk Mata Uang Digital Bank Sentral (CBDC) dan identitas digital. Saat ini, SICPA memiliki 6.000 paten dan 300 peneliti di seluruh dunia untuk terus berinovasi dan menghadapi tantangan baru dalam membangun kepercayaan di era maraknya pemalsuan di dunia maya dan ledakan big-data," kata dia.
Dia melanjutkan kampus Unlimitrust merupakan pusat inovasi yang didedikasikan untuk Ekonomi Kepercayaan atau the Economy of Trust.
Untuk lebih memperkuat misinya dalam inovasi mutakhir, presisi, kualitas, dan hubungan, pada 2023 SICPA meresmikan unlimitrust campus, pusat keunggulan pertama di dunia yang didedikasikan untuk ekonomi kepercayaan.
Unlimitrust mengumpulkan komunitas internasional dari organisasi publik dan swasta yang aktif di berbagai industri untuk berkomitmen mengembangkan teknologi baru terkait kepercayaan.
Kampus ini bergabung dengan jajaran taman teknologi Swiss pada November 2023 sekaligus mengukuhkan posisinya yang ideal untuk mendukung dan menyebarkan inovasi Swiss ke seluruh dunia.
"Meski ilmu-ilmu kimia, optik, dan ilmu material tetap menjadi bidang acuan, SICPA mengembangkan riset dan inovasinya dalam bidang keamanan digital selama 20 tahun terakhir, termasuk merekrut spesialis keamanan siber dan pengembang yang sangat terampil di bidang identitas digital atau transaksi digital.
“Kekuatan SICPA juga terletak pada kemampuannya untuk menggabungkan keunggulan keamanan fisik dan digital," tambahnya.
Sebagai perusahaan global, SICPA juga berupaya menciptakan dampak positif bagi komunitas lokal tempat beroperasi. Karena itu, perusahaan ini menetapkan 10 prioritas lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) PBB untuk meminimalkan dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Di Indonesia, misalnya, SICPA bekerja sama dengan Peruri menanam ratusan pohon buah produktif di kawasan percetakan keamanan terpadu Peruri, Karawang, Jawa Barat.
Indonesia-Swiss miliki landasan kerja sama ekonomi kuat
Selasa, 3 Desember 2024 17:11 WIB