Hamilton, Kanada (ANTARA) - Kanada pada Jumat mengumumkan komitmen sebesar 50 juta dolar AS (sekitar Rp792,7 miliar) untuk menangani krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.
"Kanada sangat prihatin akan kondisi kemanusiaan yang semakin memburuk dan risiko kelaparan yang mengancam di Gaza," demikian pernyataan dari Kementerian Urusan Global Kanada.
Menekankan bahwa penderitaan rakyat Palestina memerlukan "perhatian mendesak dan respons segera," pernyataan tersebut menyebut: "Kanada tetap berkomitmen untuk memastikan bahwa rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat menerima bantuan penyelamatan jiwa yang sangat mereka butuhkan."
"Hari ini, Yang Terhormat Ahmed Hussen, Menteri Pembangunan Internasional, mengumumkan bahwa Kanada akan memberikan pendanaan sebesar 50 juta dolar AS untuk bantuan kemanusiaan guna memenuhi kebutuhan mendesak rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat. Pendanaan ini akan digunakan untuk memberikan bantuan medis darurat, makanan, air, layanan perlindungan, serta bantuan penting lainnya," tambah pernyataan itu.
Baca juga: Bantuan kemanusiaan di Gaza sangat kurang
Baca juga: PMI kirimkan 500 unit tenda untuk pengungsian di Gaza Palestina
Baca juga: PBB dukung dermaga terapung di lepas pantai Gaza, tekankan netralitas kemanusiaan
Pendanaan tersebut akan disalurkan melalui organisasi "berpengalaman dan terpercaya," termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Palang Merah, dan lembaga non-pemerintah lainnya yang bekerja langsung di lapangan.
Berbicara di Toronto, Ahmed Hussen mengatakan: "Selain pendanaan yang diumumkan hari ini, Kanada secara aktif bekerja sama dengan mitra internasional untuk meningkatkan bantuan ke Gaza, sambil mendorong solusi dua negara dan rekonstruksi jangka panjang Gaza."
Pernyataan tersebut juga menyebut bahwa Kanada akan berperan aktif dalam konferensi di Kairo pada 2 Desember, yang diselenggarakan bersama oleh Mesir dan PBB.
Pada konferensi tersebut, Kanada akan bekerja sama dengan mitra internasional untuk memperkuat upaya kemanusiaan, menangani kebutuhan mendesak, dan merencanakan pemulihan serta rekonstruksi Gaza.
Sumber: Anadolu