Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota Tangerang, Banten, memastikan tidak ada babi yang mengidap demam babi Afrika atau African Swine Fever (ASF).
"Di Kota Tangerang karena tidak banyak yang mengonsumsi babi, jadi tidak ada peternakan babi, hanya penampungan. Kami sudah memeriksa seluruh penampungan dan semua kondisi babi sehat," kata Kabid Pertanian Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang drh. Ibnu Ariefyanto di Kota Tangerang, Jumat.
Kota Tangerang memiliki tujuh titik penampungan babi terletak di Kecamatan Neglasari.
Tim DKP juga memberikan imbauan bagi para penampung untuk tidak menampung babi dari wilayah yang terindikasi ataupun terinfeksi ASF. Para penampung babi juga diberikan desinfektan untuk menjaga kebersihan kandang.
ASF menjadi sorotan di berbagai daerah di Indonesia. Penyakit yang menyerang populasi babi ini pertama kali ditemukan di Sumut pada 2019, kini menyebar ke 32 provinsi, termasuk Papua, Papua Tengah, dan NTT. Di Papua Tengah sebanyak 6.273 ekor babi mati akibat ASF sepanjang Januari 2024. Telah ribuan babi mati di Indonesia dan masih belum ada vaksin menangani wabah ini.
Baca juga: Sudah 233 ekor babi di NTT mati mendadak