Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri RI memanggil Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Zainal Abidin Bakar pada Jumat (27/11), untuk menyampaikan kecaman keras atas berulangnya kasus penyiksaan WNI pekerja migran di Malaysia.
Kasus terakhir dialami MH, pekerja migran sektor domestik yang telah mengalami berbagai penyiksaan oleh majikannya di Malaysia. Penyiksaan tersebut mencakup pukulan benda tumpul, sayatan benda tajam, dan siraman air panas.
Baca juga: Seorang TKW asal Sukabumi disiksa majikannya di Arab Saudi
Baca juga: TKW Sukabumi korban penyiksaan tiba di Indonesia
Indonesia menuntut pelindungan penuh terhadap pekerja migran Indonesia, pengawasan ketat majikan termasuk pemenuhan hak-hak pekerja, serta memastikan penegakan hukum yang tegas atas majikan MH, demikian keterangan tertulis Kemlu RI, Sabtu.
Terkait kasus itu, Dubes Malaysia menyampaikan keprihatinan dan keterkejutan atas peristiwa yang menimpa MH. Ia mengatakan, pemerintah Malaysia akan serius menangani kasus ini.
Saat ini majikan MH telah ditahan dan dikenakan pasal pelanggaran UU Anti-Perdagangan Manusia dan Anti-Penyelundupan Migran Tahun 2007.
Baca juga: Kemenakertrans bantu pemulangan TKW korban penyiksaan majikan
Pada Jumat, KBRI Kuala Lumpur telah menjenguk MH yang sedang dirawat di RS Kuala Lumpur. MH dalam kondisi stabil dan telah mendapat perawatan tim dokter untuk mengobati luka dan penanganan psikologis.
KBRI akan menugaskan pengacara retainer untuk memonitor proses penegakan hukum atas majikan MH.
Dubes RI untuk Malaysia juga telah berkomunikasi langsung dengan suami MH untuk menyampaikan komitmen pemerintah untuk menyelesaikan kasus ini seadil mungkin dan memastikan MH mendapatkan perawatan hingga sembuh.
Kasus penyiksaan WNI terjadi lagi, Kemlu Ri panggil Duta Besar Malaysia
Sabtu, 28 November 2020 16:44 WIB
Indonesia menuntut pelindungan penuh terhadap pekerja migran Indonesia, pengawasan ketat majikan termasuk pemenuhan hak-hak pekerja,...