Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar Webinar Talkshow "Reklame” bagi para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) untuk mengembangkan usahanya di masa pandemi.
Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Frans Teguh saat virtual talk show “Reklame” Rembug Kreatif Periklanan Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru, Kamis (16/7/2020) menjelaskan, dalam acara ini, para pelaku ekraf mendapatkan pengetahuan tentang tips dan trik dalam mempromosikan produk atau jasa melalui berbagai teknik periklanan, mulai dari foto, video hingga pengemasan suatu produk.
“Acara ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi para pelaku usaha dan pelaku ekraf untuk tetap produktif dan tetap berkarya di masa adaptasi kebiasaan baru,” katanya.
Baca juga: Kemenparekraf ajak pelaku pariwisata dan ekraf kembali produktif secara aman
Saat virtual talk show “Reklame” Rembug Kreatif Periklanan Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru hadir pula Ketua Asosiasi P3I Janoe Arijanto, Fotografer profesional dan Asesor Fotografi Denny Herliyanso, Ceo & Founder Panenmaya Group Pikukuh Tutuko, Pelukis dan Desainer Interior Andri Wintarso, serta
Rita Dwi Kartika Utami sebagai moderator, dan diikuti sebanyak 274 peserta.
Ketua Asosiasi P3I Janoe Arijanto menjelaskan, pandemi COVID-19 mengubah banyak hal dalam proses pemasaran produk. Mulai dari cara mengakses informasi suatu produk atau merek, flow decision making, sampai model distribusi. Nantinya akan selalu ada titik–titik Customer Experience yang baru atau sesuatu yang perlu mendapatkan perhatian lebih dalam lingkaran proses pemasaran.
“Untuk itu, perlu penerapan beberapa skenario perencanaan komunikasi dalam merespon ketidakpastian. Baik dari pemilihan media maupun flow komunikasi produk yang akan diiklankan,” katanya.
Baca juga: Kemenparekraf fasilitasi para pelaku ekraf daftarkan dan memanfaatkan HKI
Sementara itu, Fotografer profesional dan Asesor Fotografi Denny Herliyanso menjelaskan, di era digital ini, siapapun bisa menjadi ‘jurnalis’ maupun ‘fotografer’. Bahkan hanya dengan bermodalkan ponsel atau kamera saku, tanpa harus memakai kamera profesional.
Gadget yang dilengkapi dengan teknologi canggih saat ini, juga sudah bisa menyampaikan foto-foto indah sebagai salah satu cara membranding diri.
“Sebab, fotografi adalah seni melukis dengan cahaya, yang ‘membungkus’ visi, misi, inspirasi, dan spirit seseorang. Tapi untuk membuat foto yang bagus dan menarik menurut saya, diperlukan suatu konsep,” katanya.
Baca juga: Pelaku ekraf dibekali skill promosi digital dalam HomeCreativepreneur
Ceo & Founder Panenmaya Group Pikukuh Tutuko juga menjelaskan, konten yang bagus bisa menarik perhatian orang lain dan menjadi sumber pendapatan di saat pandemi. Itu sekaligus menjadi kunci yang bagus bagi pemilik produk untuk membranding produknya.
“Ada peribahasa mengatakan ‘Content is the king, marketing is the queen’. Kalau konten kita tidak menarik, orang akan tidak tertarik atau akan melewatinya. Namun perlu kita tahu, bahwa konten dan marketing saling berkesinambungan,” ujarnya.
Sebagai gerakan mendukung bersama, di acara ini juga ditampilkan web berkah yang dikhususkan untuk membantu para seniman dan juga musisi jalanan dalam menggerakkan perekonomian di masa pandemi.
Kemasan "Reklame" jadi kunci sukses promosi di tengah pandemi
Sabtu, 18 Juli 2020 11:06 WIB
Acara ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi para pelaku usaha dan pelaku ekraf untuk tetap produktif dan tetap berkarya di masa adaptasi kebiasaan baru.