Solo (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) berkomitmen mendukung perkembangan ilmu pengetahuan melalui kegiatan Kuliah Pakar di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo yang memberikan paparan secara daring pada Kuliah Pakar, di Solo, Jawa Tengah, Senin, membahas pelestarian sejarah khususnya sejarah dan cagar budaya perkeretaapian Indonesia.
Ia mengatakan kereta api bukan hanya moda transportasi, tetapi juga bagian integral dinamika sosial, ekonomi, dan budaya bangsa.
Dia mengatakan kereta api telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perjalanan panjang bangsa Indonesia.
Sejak dioperasikan pertama kali pada tahun 1864, katanya lagi, kereta api telah menjadi tulang punggung mobilitas masyarakat dan distribusi hasil bumi, khususnya di Pulau Jawa.
"Jalur-jalur rel yang dibangun pada masa kolonial hingga kini masih menjadi bagian penting dari infrastruktur nasional," katanya.
Pada kesempatan tersebut, ia juga mengapresiasi peluncuran buku karya alumni FISIP UNS yang mengulas perjalanan sejarah perkeretaapian di Indonesia.
Menurut dia, karya tersebut menjadi bentuk kontribusi nyata kalangan akademisi dalam merawat memori kolektif bangsa.
Baca juga: UI dan KOICA perkuat kolaborasi pengembangan 'cyber education'
Baca juga: Dosen Universitas Hasanuddin Makassar terbitkan buku mitigasi kebencanaan