Bogor, (Antaranews Bogor) - Badan Informasi dan Geospasial (BIG) dan Institut Teknologi Bandung bekerja sama meluncurkan program pendidikan Diploma Satu Survei dan Pemetaan guna memenuhi sumber daya manusia dibidang geospasial.
"Masa pendidikan Program D1 Survei dan Pemetaan ini akan dimulai pada 25 Agustus ini selama satu tahun, dengan tahap awal tersedia 20 orang peserta didik yang berasal dari internal BIG," kata Sekretaris Utama BIG Titiek Suparwati usai penandatanganan kerja sama program Diploma Satu Survei dan Pemetaan di Aula Kantor BIG, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Titiek menjelaskan, kebutuhan akan tenaga pemetaan dan survei cukup tinggi sementara tidak diimbangi dengan ketersediaan sumber daya manusianya. Hal ini yang mendasari terbentuknya kerja sama pendirian program Diploma Satu Survei dan Pemetaan BIG dengan ITB.
Menurut Titiek, langkah tersebut sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 dimana BIG memiliki tugas sebagai penyelenggara informasi geospasial dasar yang salah satunya adalah pembinaan.
"Tersediannya sumber daya manusia yang profesional dan berkompeten mengumpulkan dan mengelola geospasial, menjadi tujuan utama dari program ini," kata Titiek.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB, Eddy Subroto menyebutkan, pelaksanaan program tersebut sebagai amanah yang besar dari pihaknya mengingat pentingnya keberadaan survei dan pemetaan bagi instansi pemerintah serta dunia usaha.
"Karena menghadapi AFTA 2015 ini kita harus menyiapkan sumber daya manusia yang terampil, berkualifikasi. Jangan sampai karena kekurangan tenaga survei dan pemetaan kita menggunakan tenaga kerja dari luar," katanya.
Selain itu, lanjut Eddy, daya tampung kampus ITB di Ghanesa saat ini dengan 6.300 mahasiswa baru ditambah semua mahasiswa dari seluruh jenjang pendidikan yang ada di institut tersebut total ada 20.000 mahasiswa yang belajar di lahan seluas 30 hektar.
"Jadi ini juga menjadi beban berat bagi kami, Kampus ITB yang di Ghanesa sudah penuh. Makanya pendidikan Diploma Satu Survei dan Pemetaan ini kita tempatkan di Jatinangor dan juga di balai Diklat BIG Cibinong," kata Eddy.
Eddy menambahkan, keberadaan program Diploma Survei dan Pemetaan akan sangat dibutuhkan mengingat kebutuhan akan tenaga pemetaan yang semakin berkurang jumlahnya saat ini di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Kepala Balai Diklat BIG, Enjang Farid menambahkan, kerja sama program pendidikan Diploma Satu Survei dan Pemetaan antara BIG dan ITB telah melalui proses yang cukup lama hingga resmi diluncurkan.
Diawali tahun 2012, dimulai dari penyusunan rencana program Diplomas Satu Survei dan Pemetaan yang dilakukan oleh BIG dan ITB, hingga penyusunan naskah akademik serta kurikulum yang akan diajarkan selama masa pendidikan.
"Dan akhirnya program ini bisa diluncurkan. Kedepannya, akan kita siapkan program Diplomas Satu survei dan Pemetaan untuk umum dengan menggandeng sejumlah universitas lainnya. Sudah disiapkan rencana kerja sama dengan UGM dan Itenas untuk program pendidikan ini," kata Enjang.
BIG-ITB luncurkan program D1 survei pemetaan
Jumat, 15 Agustus 2014 20:13 WIB

Sekretaris Utama Badan Informasi Geospasial (BIG) Titiek Suparwati (kiri), menyaksikan penandatangan yang dilakukan kepala Pusat Penelitian, Promosi dan Kerjasama BIG, F Wahyutomo (kedua kiri) dan Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB, Eddy