Moskow (ANTARA) - Inggris tidak akan memutuskan hubungan ekonomi dengan China demi menormalisasi hubungan dagang dengan Amerika Serikat, demikian dilaporkan portal berita inews, mengutip sumber di pemerintahan Inggris.
Pada Rabu (16/4), surat kabar The Wall Street Journal melaporkan bahwa pemerintah AS berencana meminta komitmen dari mitra dagang untuk mengisolasi China secara ekonomi sebagai imbalan atas pengurangan tarif.
Namun, menurut laporan tersebut, Inggris menilai tidak pantas membahas pelonggaran tarif AS dan kerja sama dengan China dalam satu pembicaraan, mengingat kerajaan tetap berkomitmen untuk melanjutkan interaksi yang bersifat "pragmatis" dengan Beijing.
“Sikap dan pendekatan kami terhadap China sudah jelas,” ujar sumber pemerintah Inggris seperti dikutip inews pada Rabu.
Pada 2 April, Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menetapkan tarif timbal balik terhadap impor dari berbagai negara.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Presiden Trump ingin kurangi ketergantungan terhadap mineral kritis dari China
